DariSabang sampai Merauke Berjajar pulau-pulau Sambung-menyambung menjadi satu Itulah Indonesia Keterangan yang tepat terkait lirik Lagu tersebut adalah? terdapat dua pulau di Indonesia, yaitu Sabang dan Merauke; Sabang merupakan daerah terluas wilayah Indonesia; Indonesia merupakan negara kepulauan; negara Indonesia hanya memiliki satu pulau IndonesiaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas - Blogger ddxtgxdhjhuj Secarageografis, kota sabang merupakan wilayah administratif paling barat yang terletak di pulau Weh yang merupakan bagian dari propinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang berbatasan langsung dengan negara malaysia, Thailand dan India. Untuk ke kota Sabang bisa ditempuh dengan menggunakan kapal cepat maupun dengan kapal ferry melalui pelabuhan Ulee PTSumber Alfaria Trijaya bekerjasama dengan Nestle menggelar Festival UKM Class 2022 bertemakan "Warisan Leluhur" yang dihadiri ribuan peserta Keragamankenampakan alam suatu daerah dipengaruhi oleh perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi. Kenampakan buatan antara lain waduk atau bendungan, kawasan. industri atau pabrik, jalan dan pelabuhan. Semua itu sengaja diciptakan untuk memberikan kemudahan yang menunjang kepentingan hidup manusia. 1. Kenampakan Alam di Indonesia. contoh soal cerita sistem persamaan linear tiga variabel dan jawabannya. Berasal SABANG Sampai MERAUKE Adalah kebahagian tersendiri, berkesempatan berkunjung ke semua pulau-pulau raksasa dan bilang pulau kerdil, nyaris semua provinsi di Indonesia intern melaksanakan tugas kedinasan abdi negara sebagai pegawai area sipil, sehingga lengkaplah sudah wilayah dari Sabang sampai dengan menginjakkan kaki di Merauke. Adalah Instruksi Presiden nan ditandatangani Presiden Joko Widodo dengan Nomor 9 Tahun 2017, mencanangkan Akselerasi Pembangunan Kesentosaan di Kewedanan Papua dan Papua Barat yang mengantarkan pencatat menginjakkan kaki di Papua yang kaya akan sumber resep alam dan sendang devisa negara. Berdasarkan Inpres tersebut, Kepala Fisik Kepegawaian Negara, Bima Haria Wibisana menindaklanjuti dengan takhlik tim Pendekatan Peladenan Kepegawaian P2K Papua dan Papua Barat, tibalah dabir di Merauke, kota Rusa ini. sebagaimana bait lagu yang diciptakan dengan tajuk aslinya “Terbit BARAT SAMPAI KE TIMUR, judulnya diubah pada sungkap 6 Mei 1963 oleh Presiden Soekarno, menjadi “DARI SABANG Sampai MERAUKE”. ……..Berpunca Sabang sampai Merauke ….berarak pulau-pulau ….hubung menyambung menjadi satu….itulah Indonesia …. Indonesia lahan airku …..aku berjanji padamu…menjunjung tanah airku … lahan airku Indonnesia. Bila kita simak lirik lagu terlazim tersebut, sarat dengan wanti-wanti persatuan, agar berbunga pulau yang satu kontributif pulau yang tak baik secara ekonomi alias sosial budaya, kubu & keamanan, nan pada gilirannya timbul rasa korsa kenusantaraan. Sebagai putra Indonesia kelahiran aceh yang nun jauh di sana, menginjakkan kaki di Merauke adalah cita-cita sedari kecil, sejak dibangku SD saat mengalunkan lagu-lagu wajib di ruang papan bawah, termasuk lagu dari Sabang sampai Merauke, selalu terngiang kapan bisa tiba di bumi cendrawasih ini, khususnya kota Merauke. Pucuk dicinta ulam lagi mulai, berkah programa P2K BKN, pagi hari Selasa 8/5/2018 dengan GA658 mengantarkan penulis semenjak Jayapura ke Merauke, jelang landing di kota Merauke, perekam menoleh ke bawah, ternyata kelihatan jelas hamparan sawah yang cukup luas umpama daerah pereka cipta padi, sehingga cukup berbukti Kepala negara Joko Widodo menetapkan Merauke sebagai rangkiang padi Nasional dengan keberadaan lahan padi seluas 4,6 juta hektar 11/5/2015. Kepala negara Joko Widodo Jokowi telah melakukan anjangsana kerja ke lokasi lahan pertanian bikin memastikan kesiapan Merauke menjadi lumbung gabah nasional, dan direalisasikan dengan catatan harus dengan mekanisme bertamadun. Pada kunker tersebut serentak diberi target 1,2 juta hektar harus terjamah dalam 3 hari, katanya dalam sambutan peresmian jaringan optik SMPCS di Jawatan Manokwari, minggu 10/5/2015. Ki akal gendong bagi ini memang terlihat momen carik menjenguk ke Distrik Merauke termasuk bila kita melewati urut-urutan Trans Irian menuju Kabupaten Boven Digoel, dengan sumber airnya berasal Sungai maupun Kelihatannya Maro, lebar sungai ini mencapai 500 meter, yang cabang hulu sungai/boleh jadi Moro kembali dari negara tetangga Papua Nugini. Merauke merupakan riuk satu kabupaten di Negeri Papua, kabupaten ini adalah kabupaten terluas km2 sekaligus paling kecil timur di Indonesia, dengan kuantitas penduduk jiwa mata air Dinas Kependudukan & Caping 2017/ mediami 20 Kawasan/Kecamatan, 160 kelurahan, n kepunyaan moto IZAKOD BEKAI IZAKOD KAI Satu Hati Satu Maksud, dengan julukan kota Menjangan, karena populisi kijang di sini sangat tinggi kendatipun perburuan habis-habisan juga terus terjadi buat diolah menjadi peranakan berupa dendeng kijang, yang menjadi bawaan terdepan Merauke. Kota ini juga dijuluki kota injil, namun semangat umat beragama di sini dulu akur dan damai serta saling mengagungkan, suara azan yang sahut menyahut dari menara-menara mesjid saat waktu shalat tiba membahana di angkasa Kota Merauke, penyalin menyaksikan koteng jamaah shalat zuhur bergegas menuju mesjid Al-Aqsa yang berdiri habis-habisan di tengah ii kabupaten Merauke di atas hamparan kapling tanah seluas m2, sedangkan luas bangunannya m2, dengan arsitektur gaya timur perdua, seluruh dindinnya dibalut dengan marmar berwarna coklat muda menambah asri dan anggunnya mesjid yang menjadi kebanggaan 41,17% pemeluk agama Islam di daerah tingkat ini, hidup berdamai dan damai bersama 58,41% pemeluk Kristen, Hindu 0,27% dan Budha 0,15%. Di depan Mesjid Raya Al-Aqsa Merauke nan gencar ini, berdiri sebuah tugu penanda kota Merauke, tugu Lingkaran Brawajaya namanya, tugu dengan ponten 969 n kepunyaan arti Merauke umur tahapan, 9 penting damai dan sejahtera, sedangkan biji 6 punya kebaikan keseimbangan, dan puncak tugu terdapat replika bola manjapada yang bermanfaat Merauke harus mendunia serta goresan 1902 sebagai tahun lahir Kota Merauke, tepatnya pada sungkap 12 Februari 1902 yang ditemukan oleh pegawai pemerintah Belanda nn. Dilihat dari kondisi geografis, sejarah, ekonomi dan budaya, Kota Merauke memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan kota-daerah tingkat lain di Pulau Papua. Secara geografis, ii kabupaten Merauke merupakan salah suatu kota paling timur di Indonesia, berbatasan dengan negara Papua Nugini Papua New Guinea. Di wilayah Daerah tingkat Merauke, dengan penduduk yang ramah ini, terdapat sebuah tugu yang merupakan kembaran dari tugu yang terletak di Sabang, yaitu Tugu Sabang-Merauke. Tugu ini dibangun sebagai simbol Kesatuan Negara Republik Indonesia, dari Sabang Aceh sampai Merauke Papua. Tugu Sabang-Merauke ini bisa kita jumpai di Distrik Sota, yaitu sebuah daerah yang terletak di timur Daerah tingkat Merauke. Untuk mengarah ke sana kita bisa menggunakan kenderaan sepeda empat, yang di kidal dan kanan jalan sejauh 75 km dari Daerah tingkat Merauke terlihat jelas rumah semut, tumbuh dengan arsitektur indah menjulang ke langit, yang menurut keterangan Komandan Rasam Kampung Sota, Daud Dimar Ndiken, bisa bertunas 20 cm internal semalam, menggunung pesona alam belas kasih tuhan ini. Dan terpandang pun teratak-saung masyarakat Sota penyuling minyak kayu putih di sepanjang perkembangan, sebagai sumber netra percaharian utama pecah masyarakat Sota nan suntuk mencintai alam sekitar di persil kelahirannya. Nun jauh dari timur ke paling barat, sejarak km dari Kota Merauke, terdapatlah Kota Sabang, Aceh. Merupakan kepulauan terdahulu pemersatu Indonesia dari Sabang sampai Merauke, merupakan pengikat dan pemersatu biji zakar pulau wilayah nusantara, baik pulau nan sudah bernama maupun pulau yang belum bernama sumber Kementerian Dalam Negeri. Ii kabupaten Sabang berupa gugusan pulau di seberang Pulau Sumatera, dengan Pulau Weh sebagai pulau terbesar, palagan letaknya Ii kabupaten Sabang, dengan luas hanya 153 km2, berpenduduk jiwa. Kota Sabang sebelum perang mayapada kedua merupakan ii kabupaten bom terpenting dibandingkan Tamasek kini Singapura, nan dikenal dengan pangkalan tunggul bernama Kolen Station maka dari itu Pemerintah Kolonial Belanda sejak Tahun 1881. Sreg tahun 1887, Firma Delange dibantu Sabang Haven memperoleh kewenangan menggunung, membangun fasilitas dan sarana penunjang pelabuhan, Era persinggahan bebas Sabang yang dimulai sreg tahun 1895, dikenal dengan istilah vrij haven dan dikelola oleh Maatschaappij Zeehaven en Kolen Station yang selanjutnya dikenal dengan nama Sabang Maatschaappij. Perang dunia kedua ikut mempengaruhi kondisi sabang, dimana lega tahun 1942 Sabang diduduki pasukan Jepang, kemudian dibom pesawat sekutu dan mengalami kerusakan fisik, hingga kemudian terpaksa ditutup. Pada awal kemerdekaan Indonesia, Sabang menjadi pusat pertahanan Laskar laut Republik Indonesia Sindikat RIS dengan wewenang penuh semenjak pemerintah melangkahi Keputusan Menteri Benteng RIS Nomor 9/MP/50. Semua gana pelabuhan Sabang Maatschaappij dibeli Pemerintah Indonesia. Kemudian pada Tahun 1965 dibentuklah Pemerintah Kotapraja Sabang berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Masa 1965 dan dirintisnya gagasan tadinya bakal membuka kembali sebagai Dermaga Bebas dan Kawasan Perkulakan Bebas Sabang. Seiring dengan ini Pelabuahan objektif Sabang sebgai portal masuk ke selat Malaka dan merupakan jalur memperlancar arus sosok dan barang ke seluruh kepulauan di nusantara. Inilah noktah taut penghubung dan pemersatu dari Sabang sampai Merauke…….berjajar pulau-pulau….Sambung menambat menjadi satu……itulah Indonesia…. ….. . Di Desa Iboh, Sabang, pun terdapat tugu Hampa Kilometer Indonesia, yang dibangun lebih megah berlandaskan hasil survey Badan Pengembangan dan Penerapan Teknolagi BPPT, ketika berlanjut Wirakarya Hobatan Pengetahuan dan Teknologi Iptek pada tahun 1997 dan telah direhab kembali oleh Badan Pengusahaan Area Sabang BPKS sreg Masa 2017, takut gencar di atas dolok dengan panorama indah Segara Hindia yang airnya terlampau bening, tertumbuk pandangan jelas ikan-ikan berenang bak bersenda gurau, iwak yang menghiasi keluar masuk ke daerah taman laut Iboh yang saban hari padat dengan kunjungan pariwisata manca negara, terutama pada perian dingin di Eropah, wisatawan menetap di sana n domestik kurun waktu lama, sebatas 3 bulan. Kembaran Tugu Kosong Kilometer Sabang, terdapat pula Tugu Nol Kilometer di Desa/Wilayah Sota Kabupaten Merauke, Tugu Nol Kilometer ini tidak semegah yang ada di Sabang, maka harapan kita agar Pemerintah Pusat, dalam hal ini Nayaka N domestik Kawasan selaku Pengarah Jasmani Aktivis Perbatasan BNPP, membangun plonco tugu perbatasan beserta fasititas pendukungnya, selengkap dan secantik pos lintas batas yang ada di Skouw, Jayapura, sebab tugu ini juga menunjukkan kerelaan negara dengan negara jiran Papua Nugini, lantaran ini merupakan ikon negara sehingga menambah kebanggaan penduduk khusunya penduduk di Area Sota, Merauke. Pula pada tempatnya lagi, mesti digagas pertemuan dua Pemda yang menyimpai NKRI antara Pemerintah Kota Sabang dan Pemerintah Kabupaten Merauke, sebagai wujud rasa persatuan. IZAKOD BEKAI IZAKOD KAI. Penulis Subur Ibrahim, Komandan Kantor Regional XIII Bodi Kepegawaian Negara BKN di Banda Aceh Merupakan kebahagian tersendiri, berkesempatan berkunjung ke semua pulau-pulau besar dan kecil, nyaris semua provinsi di Indonesia dalam melaksanakan tugas kedinasan abdi negara sehingga lengkaplah sebuah catatan dari Sabang sampai Merauke. Layaklah predikat yang dijuluki kepada Indonesia sebagai negeri "sepotong sorga" karena memang alamnya yang indah dan potensi sumber dayanya melimpah, termasuk ujung timur Nusantara yakni Provinsi Papua dan Papua Barat. Instruksi Presiden Joko Widodo dengan Nomor 9 Tahun 2017, mencanangkan Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Dasar instruksi tersebut juga mengantarkan penulis menginjakkan kaki di Papua yang kaya akan sumber daya alam dan sumber devisa negara. Berdasarkan Inpres tersebut, Kepala Badan Kepegawaian Negara, Bima Haria Wibisana menindaklanjuti dengan membentuk tim Pendekatan Pelayanan Kepegawaian P2K Papua dan Papua Barat, tibalah penulis di Merauke, kota Rusa ini. Sepenggal lagu ciptaan dengan judul asli "Dari Barat Sampai ke Timur" kemudian diubah oleh Presiden Soekarno menjadi "Dari Sabang Sampai Merauke" pada 6 Mei 1963, "Dari Sabang sampai Merauke ....berjajar pulau-pulau ....sambung menyambung menjadi satu....itulah Indonesia .... Indonesia tanah airku .....aku berjanji padamu...menjunjung tanah airku ... tanah airku Indonnesia". Bila kita simak lirik lagu wajib tersebut, sarat dengan pesan persatuan, agar dari pulau yang satu mendukung pulau yang lain baik secara ekonomi maupun sosial budaya, pertahanan dan keamanan, yang pada gilirannya timbul rasa korsa kenusantaraan. Makmur Ibrahim, M. Hum Istimawe Sebagai putra Indonesia kelahiran Aceh yang nun jauh di sana, menginjakkan kaki di Merauke adalah cita-cita sejak kecil, dibangku SD saat menyanyikan lagu-lagu wajib di ruang kelas, termasuk lagu "dari Sabang sampai Merauke", selalu tergiang kapan bisa sampai di bumi cendrawasih ini, khususnya kota Merauke. Pucuk dicinta ulam pun tiba, berkah program P2K BKN, pagi hari Selasa 8/5/2018 dengan GA658 mengantarkan penulis dari Jayapura ke Merauke, jelang landing di kota Merauke, penulis menoleh ke bawah, ternyata kelihatan jelas hamparan sawah yang cukup luas sebagai daerah penghasil padi, sehingga cukup beralasan Presiden Joko Widodo menetapkan Merauke sebagai lumbung padi Nasional dengan kesediaan lahan padi seluas 4,6 juta hektar 11/5/2015. Presiden Joko Widodo Jokowi telah melakukan kunjungan kerja ke lokasi lahan pertanian untuk memastikan kesiapan Merauke menjadi lumbung padi nasional, dan direalisasikan dengan catatan harus dengan mekanisme modern. Pada kunker tersebut langsung diberi target 1,2 juta hektar harus diselesaikan dalam 3 tahun, katanya dalam sambutan peresmian jaringan optik SMPCS di Kantor Manokwari, minggu 10/5/2015. Daya dukung untuk ini memang terlihat saat penulis berkunjung ke Distrik Merauke termasuk bila kita melewati jalan Trans Irian menuju Kabupaten Boven Digoel, dengan sumber airnya dari Sungai atau Kali Maro, lebar sungai ini mencapai 500 meter, yang cabang hulu sungai/kali Moro juga dari negara tetangga Papua Nugini. Merauke adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua, kabupaten ini adalah kabupaten terluas km2 sekaligus paling timur di Indonesia, dengan jumlah penduduk jiwa sumber Dinas Kependudukan & Capil 2017/ mediami 20 Distrik/Kecamatan, 160 kelurahan, mempunyai moto IZAKOD BEKAI IZAKOD KAI Satu Hati Satu Tujuan, dengan julukan kota Rusa, karena populisi rusa di sini sangat tinggi walaupun perburuan besar-besaran juga terus terjadi untuk diolah menjadi makanan berupa dendeng rusa, yang menjadi oleh-oleh utama Merauke. Kota ini juga dijuluki kota injil, tetapi kehidupan umat beragama di sini sangat rukun dan damai serta saling menghormati, suara azan yang sahut menyahut dari menara-menara mesjid saat waktu shalat tiba membahana di angkasa Kota Merauke, penulis menyaksikan sendiri jamaah shalat zuhur bergegas menuju mesjid Al-Aqsa yang berdiri megah di tengah kota Merauke di atas hamparan lahan tanah seluas m2, sedangkan luas bangunannya m2, dengan arsitektur gaya timur tengah, seluruh dindinnya dibalut dengan marmar berwarna coklat muda menambah asri dan anggunnya mesjid yang menjadi kebanggaan 41,17% pemeluk agama Islam di kota ini, hidup rukun dan damai bersama 58,41% pemeluk Kristen, Hindu 0,27% dan Budha 0,15%. Istimawe Di depan Mesjid Raya Al-Aqsa Merauke yang megah ini, berdiri sebuah tugu penanda kota Merauke, tugu Lingkaran Brawajaya namanya, tugu dengan angka 969 memiliki arti Merauke umur panjang, 9 berarti damai dan sejahtera, sedangkan angka 6 memiliki arti keseimbangan, dan puncak tugu terdapat replika bola dunia yang berarti Merauke harus mendunia serta tulisan 1902 sebagai tahun lahir Kota Merauke, tepatnya pada tanggal 12 Februari 1902 yang ditemukan oleh pegawai pemerintah Belanda nn. Dilihat dari kondisi geografis, sejarah, ekonomi dan budaya, Kota Merauke memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan kota-kota lain di Pulau Papua. Secara geografis, kota Merauke adalah salah satu kota paling timur di Indonesia, berbatasan dengan negara Papua Nugini Papua New Guinea. Di wilayah Kota Merauke, dengan penduduk yang ramah ini, terdapat sebuah tugu yang merupakan kembaran dari tugu yang terdapat di Sabang, yaitu Tugu Sabang-Merauke. Tugu ini dibangun sebagai simbol Kesatuan Negara Republik Indonesia, dari Sabang Aceh sampai Merauke Papua. Tugu Sabang-Merauke ini bisa kita jumpai di Distrik Sota, yaitu sebuah daerah yang terletak di timur Kota Merauke. Untuk menuju ke sana kita bisa menggunakan kenderaan roda empat, yang di kiri dan kanan jalan sepanjang 75 km dari Kota Merauke terlihat jelas rumah semut, tumbuh dengan arsitektur indah menjulang ke langit, yang menurut keterangan Ketua Adat Kampung Sota, Daud Dimar Ndiken, bisa tumbuh 20 cm dalam semalam, menambah pesona alam anugerah tuhan ini. Dan terlihat juga pondok-pondok masyarakat Sota penyuling minyak kayu putih di sepanjang jalan, sebagai sumber mata percaharian utama dari masyarakat Sota yang sangat mencintai alam sekitar di tanah kelahirannya. Nun jauh dari timur ke paling barat, sejarak km dari Kota Merauke, terdapatlah Kota Sabang, Aceh. Merupakan gugusan pulau terdepan pemersatu Indonesia dari Sabang sampai Merauke, merupakan pengikat dan pemersatu buah pulau wilayah nusantara, baik pulau yang sudah bernama maupun pulau yang belum bernama sumber Kementerian Dalam Negeri. Kota Sabang berupa kepulauan di seberang Pulau Sumatera, dengan Pulau Weh sebagai pulau terbesar, tempat letaknya Kota Sabang, dengan luas hanya 153 km2, berpenduduk jiwa. Kota Sabang sebelum perang dunia kedua adalah kota pelabuhan terpenting dibandingkan Tamasek sekarang Singapura, yang dikenal dengan pelabuhan alam bernama Kolen Station oleh Pemerintah Kolonial Belanda sejak Tahun 1881. Pada tahun 1887, Firma Delange dibantu Sabang Haven memperoleh kewenangan menambah, membangun fasilitas dan sarana penunjang pelabuhan, Era pelabuhan bebas Sabang yang dimulai pada tahun 1895, dikenal dengan istilah vrij haven dan dikelola oleh Maatschaappij Zeehaven en Kolen Station yang selanjutnya dikenal dengan nama Sabang Maatschaappij. Perang dunia kedua ikut mempengaruhi kondisi sabang, dimana pada tahun 1942 Sabang diduduki pasukan Jepang, kemudian dibom pesawat sekutu dan mengalami kerusakan fisik, hingga kemudian terpaksa ditutup. Istimawe Pada awal kemerdekaan Indonesia, Sabang menjadi pusat pertahanan Angkatan laut Republik Indonesia Serikat RIS dengan wewenang penuh dari pemerintah melalui Keputusan Menteri Pertahanan RIS Nomor 9/MP/50. Semua aset pelabuhan Sabang Maatschaappij dibeli Pemerintah Indonesia. Kemudian pada Tahun 1965 dibentuklah Pemerintah Kotapraja Sabang berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1965 dan dirintisnya gagasan awal untuk membuka kembali sebagai Pelabuhan Bebas dan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang. Seiring dengan ini Pelabuahan bebas Sabang sebgai pintu masuk ke selat Malaka dan merupakan jalur memperlancar arus orang dan barang ke seluruh gugusan pulau di nusantara. Inilah titik taut penghubung dan pemersatu dari Sabang sampai Merauke.......berjajar pulau-pulau....Sambung menyambung menjadi satu......itulah Indonesia.... ..... . Di Desa Iboh, Sabang, juga terdapat tugu Nol Kilometer Indonesia, yang dibangun lebih megah berdasarkan hasil survey Badan Pengembangan dan Penerapan Teknolagi BPPT, saat berlangsung Jambore Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Iptek pada tahun 1997 dan telah direhab kembali oleh Badan Pengusahaan Kawasan Sabang BPKS pada Tahun 2017, berdiri megah di atas bukit dengan panorama indah Lautan Hindia yang airnya sangat bening, tampak jelas ikan-ikan berenang bak bersenda gurau, ikan yang menghiasi keluar masuk ke wilayah taman laut Iboh yang saban tahun padat dengan kunjungan wisata manca negara, terutama pada musim dingin di Eropah, wisatawan menetap di sana dalam kurun waktu lama, sampai 3 bulan. Kembaran Tugu Nol Kilometer Sabang, terdapat pula Tugu Nol Kilometer di Desa/Distrik Sota Kabupaten Merauke, Tugu Nol Kilometer ini tidak semegah yang ada di Sabang, maka harapan kita agar Pemerintah Pusat, dalam hal ini Menteri Dalam Negeri selaku Kepala Badan Pengelola Perbatasan BNPP, membangun baru tugu perbatasan beserta fasititas pendukungnya, selengkap dan seindah pos lintas batas yang ada di Skouw, Jayapura, sebab tugu ini juga menunjukkan eksistensi negara dengan negara tetangga Papua Nugini, lantaran ini merupakan ikon negara sehingga menambah kebanggaan penduduk khusunya penduduk di Distrik Sota, Merauke. Juga pada tempatnya pula, perlu digagas pertemuan dua Pemda yang membingkai NKRI antara Pemerintah Kota Sabang dan Pemerintah Kabupaten Merauke, sebagai wujud rasa persatuan. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ASdEU213larQtQV-bD-ko-V1XUnciUdSIWA6oneTalqbmE7bh_6sA==

beda waktu antara kota sabang dengan kota merauke adalah