olehseorang pejabat pemerintahan untuk diberikan kepada bawahan atau dinas. Oleh seorang pejabat pemerintahan untuk diberikan. School YKPN School of Economics Yogyakarta; Course Title MANAJEMEN 123A; Uploaded By AdmiralDonkey1828. Pages 26 This preview shows page 15 - 18 out of 26 pages. Baishlinemengajukan enam pokok kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu : 1. Pengetahuan yang luas tempat diamana dia bekerja 2. Punya sifat kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif, pertimbangan yang baik dan kepandaian yang ramah. 3. Punya semangat kerja sama yang ramah 4. Dalammencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian juga pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif dan menyelesaikan masalah secara efektif 4.Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual Seorang pemimpin harus dapat menjadi pemikir yang analitis dan konseptual. Barumereka akan akan menghormatimu karena merasa diperlukan dengan baik. 8. Dorong perkembangan pribadi dan profesional karyawan. Beri kesempatan karyawan untuk mempelajari keterampilan yang menunjang karier mereka - EKRUT. Sebagai pemimpin yang baik kamu juga harus mendukung kesuksesan dan pertumbuhan mereka. Berikutfungsi utama sederhana seorang pemimpin: 1. Pemimpin Sebagai Penentu Arah, karena pemimpin yang paling mengetahui kearah mana bawahan Anda harus berjalan, dan juga yang paling mengetahui titik akhir pencapaian yang harus dicapai.. 2. Pemimpin Sebagai Penyusun Rencana, pemimpin harus mempunyai rencana untuk memastikan contoh soal cerita sistem persamaan linear tiga variabel dan jawabannya. – Hai sobat pada pembahasan kali ini akan membahas tentang Supervisor. Mulai dari pengertian, tugas, kegiatan, fungsi dan ciri-cirinya secara lengkap. Simak penjelasannya dibawah ini. Pengertian SupervisorPengertian Supervisor Menurut Para AhliTugas SupervisorCiri-Ciri Supervisor Yang BaikWewenang SupervisorJenis Kegiatan SupervisorFungsi SupervisorSyarat SupervisorTanggung Jawab SupervisorKeterampilan SupervisorSebarkan iniPosting terkait Pengertian Supervisor Supervisor berasal dari bahasa Inggris yaitu “supervise” yang berarti mengawasi atau mengarahkan. Jadi secara umum, pengertian Supervisor merupakan suatu jabatan dalam struktur perusahaan yang mengawasi dan memberi perintah atau arahan kepada rekan kerja yang berada posisi dibawahnya. Pengertian Supervisor Menurut Para Ahli 1. Sarwoto 1993 Supervisor merupakan seseorang di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab terhadap kelompok kerjanya. 2. Raphael, R. Kavanaugh dan Jack D. Ninemeire Supervisor merupakan seseorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan bawahannya. 3. Moekijat 1990 Supervisor yaitu suatu anggota dari perusahaan yang mempertanggungjawabkan pekerjaan kelompoknya kepada tingkatan manajemen yang lebih tinggi. Tugas Supervisor Berikut ini adalah beberapa tugas yang menjadi point utama seorang supervisor diantaranya Memberi sesuatu perintah atau mengatur pekerjaan para bawahannya para staf. Membuat job descriptions atau deskripsi pekerjaan untuk para bawahannya. Bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan oleh para staf bawahan. Memberikan sesuatu hal semangat atau motivasi kerja kepada para staf bawahan. Membuat jadwal kegiatan kerja untuk para staf bawahan. Memberikan suatu breafing dan pelatihan kepada para staf bawahan. Membuat suatu planning pekerjaan untuk periode harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Menyampaikan suatu kebijakan yang dibuat oleh atasan kepada rekan kerja atau staf bawahan. Mendisiplinkan para karyawan yang suka ceroboh atau bertingkah laku sembarangan. Menegakkan suatu aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Memecahkansuatu masalah perusahaan, baik masalah rutin ataupun masalah yang tidak rutin mendadak. Mengontrol dan menilai kinerja para staf bawahan. Memberika suatu informasi kepada atasan mengenai kondisi staf bawahan. Ciri-Ciri Supervisor Yang Baik Seorang supervisor yang baik harus memenuhi 4 ciri-ciri sebagai berikut ini 1. Karakter Seorang supervisor harus jujur, artinya ia mau mengakui semua perbuatannya baik itu perbuatan benar ataupun perbuatan salah. Supervisor juga sebaiknya menjadi orang yang berintegritas, artinya dapat melaksanakan apa yang sudah ia ucapkan dan menjadi teladan bagi para karyawan. 2. Koperatif Seorang supervisor ini juga harus bersikap koperatif. Ia harus bisa menjalin kerja sama dengan para bawahan, klien, supplier, sesama supervisor, atau atasannya. Ia juga tidak bisa bekerja semaunya sendiri. 3. Kompeten Seorang supervisor tentu harus kompeten di bidangnya. Sebab jika ia saja tidak kompeten, bagaimana dengan nasib para karyawan yang ada di kelompoknya? 4. Komunikatif Seorang supervisor perlu menjalin suatu hubungan dengan banyak orang. Karena itulah, ia pun harus bersikap komunikatif. Saat orang sedang berbicara, ia sebaiknya menjadi seorang pendengar yang baik. Sebaliknya ketika diberi suatu kesempatan untuk berbicara, supervisor harus memberikan respon atau berbicara dengan tepat. Tidak menggurui dan tidak menasihati, apalagi mengeluarkan kata-kata yang sifatnya mengancam orang lain. 5. Rajin Bekerja Seorang supervisor sangat berkemauan keras demi meraih suatu tujuan perusahaan atau program kerja yang telah disusun sebelumnya. Wewenang Supervisor Sebagai seorang supervisor tentu saja mempunyai wewenang tersendiri, yaitu sebagai berikut ini Berwenang untuk dapat menghentikan sebuah proses produksi. Sementara itu melaporkan kepada manager produksi guna untuk menentukan tindak lanjutnya. Memiliki suatu wewenang untuk melakukan sistem peneguran akan karyawan yang melakukan kesalahan, baik secara tertulis ataupun lisan dan melanjutkannya ke atasan apabila masalah itu memang diperlukan. Berwenang untuk dapat memberikan penilaian terhadap kinerja yang dilakukan oleh seorang karyawan dengan karyawan lainnya maupun staff dibawahnya, baik diminta ataupun tidak. Hal ini dalam rangka evaluasinya serta pengamatan terhadap suatu kinerja seorang karyawan maupun staff bawahannya. Mengusulkan suatu ide mengenai kenaikan jabatan bagi staf bawahannya. Memberikan suatu penghargaan atau apresiasi kepada karyawan yang sudah berprestasi dalam perusahaan. Memberikan suatu hukuman kepada karyawan yang telah melakukan kesalahan atau pelanggaran tertentu. Jenis Kegiatan Supervisor Adapun jenis kegiatan yang dilakukan supervisor diantaranya yaitu sebagai berikut Melakukan sebuah penelitian research, tujuannya agar supervisor bisa mengetahui apasaja permasalahan atau hambatan yang ada dalam perusahaan tertentu. Melakukan suatu penilaian evaluasi secara objektif atas karyawan yang berada di bawahnya. Melakukan suatu perbaikan improvement, tujuannya supaya ke depannya bisa mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Memberikan bantuan atau bimbingan kepada para bawahan. Menjalin suatu kerja sama cooperation dengan rekan kerja. Fungsi Supervisor Pembantu Manajer Supervisor dapat dikatakan sebagai posisi yang membantu seorang manajer. Dalam hal ini, manajer diberi wewenang langsung oleh kepala suatu perusahaan supaya mengawasi jajaran posisi dibawahnya. Dengan jumlah karyawan yang banyak dalam suatu perusahaan, tentunya pengawasan tersebut tidak dapat dilakukan oleh manajer seorang diri. Maka dari itu seorang manajer menugaskan seorang supervisor untuk mengawas kinerja posisi di bawahnya. Sebagai Narahubung Dalam hal ini, fungsi seorang supervisor yaitu sebagai narahubung antara manajer dengan para staff di bawah supervisor. Manajer tentunya orang yang sangat sibuk karena mendapatkan tugas secara langsung dari pemimpin perusahaan. Tentunya apabila para karyawan staff ingin berkomunikasi langsung dengan manajer pasti akan kesulitan. Maka dari itu seorang supervisor juga berguna sebagai narahubung antara seorang manajer dengan para karyawan staff jajaran bawah. Membantu Pekerjaan Staff Jajaran Bawah Posisi seorang supervisor adalah berada ditengah-tengah antara seorang manajer dengan para staff. Selain sebagai pembantu manajer, seorang supervisor juga dapat bertugas sebagai pembantu para staff. Dalam hal ini, salah satu job desk seorang supervisor adalah sebagai pengawas para staff. Apabila kinerja para staff kurang baik maka sudah sepantasnya seorang supervisor membantu para staff tersebut dalam menjalankan pekerjaannya. Penampung Keluhan Konsumen Apabila seorang konsumen menyampaikan sebuah keluh kesah tentang suatu perusahaan tentunya konsumen tersebut akan menghubungi posisi customer service. Apabila keluhan tersebut harus diperbaiki, kepala pimpinan juga harus mengetahui tentang keluh kesah tersebut. Menyampaikan Kebijakan Supervisor harus memiliki fungsi menyampaikan kebijakan. Kebijakan dalam hal ini adalah suatu kebijakan perusahaan dalam menegakkan aturan yang harus ditaati oleh seluruh komponen perusahaan. Kebijakan tersebut sebelum diterapkan harus melalui izin dari pimpinan suatu perusahaan. Mengatur Posisi Staff Posisi seorang supervisor adalah dibawah manajer dan diatas para staff. Supervisor diatur oleh seorang manajer dan staff diatur oleh supervisor. Maka apapun yang terjadi pada pembagian suatu kelompok kerja staff di bawah supervisor sudah menjadi wewenang dan tanggung jawab seorang supervisor. Memberikan Training Kepada Staff Pekerja yang masuk diawal-awal pekerjaannya diharuskan untuk mengikuti training tugas sesuai dengan kegiatan standar perusahaan. Disini fungsi seorang supervisor adalah untuk memberikan training kepada karyawan staff yang baru masuk tersebut. Nantinya supervisor akan melepas training apabila karyawan baru tersebut telah mahir dalam menjalankan tugasnya. Syarat Supervisor Berpengalaman Pengalaman adalah sesuatu hal penting yang harus dimiliki seorang supervisor karena dia yang akan menghandle semua pekerjaan staff. Jujur Seorang supervisor harus jujur, artinya ia harus mau mengakui semua perbuatannya baik itu perbuatan benar atau perbuatan salah. Supervisor juga sebaiknya orang yang mempunyai integritas, artinya untuk melaksanakan apa yang sudah ia ucapkan dan menjadi teladan bagi para karyawan. Kooperatif Seorang supervisor ini juga harus bersikap koperatif. Ia harus bisa menjalin suatu kerja sama dengan bawahan, klien, supplier, sesama supervisor, atau atasannya. Ia juga tidak bisa bekerja semaunya sendiri. Kompeten Seorang supervisor tentu harus mempunyai suatu kompeten di bidangnya. Sebab jika ia saja tidak kompeten, bagaimana dengan nasib dengan para karyawan yang ada di kelompoknya. Komunikatif Seorang supervisor perlu menjalin suatu hubungan dengan banyak orang. Karena itulah, ia juga harus bersikap komunikatif. Saat orang sedang berbicara, ia sebaiknya menjadi seorang pendengar yang baik. Sebaliknya ketika diberi kesempatan untuk berbicara, supervisor juga harus memberikan respon atau berbicara dengan tepat. Tidak menggurui dan tidak menasihati, apalagi mengeluarkan kata-kata yang sifatnya mengancam orang lain. Rajin Rajin bekerja dan berkemauan keras demi meraih suatu tujuan perusahaan atau program kerja yang telah disusun sebelumnya. Disiplin Hal ini dibutuhkan agar semua staff yang berada dibawahnya bisa mencontohnya, karena seorang supervisor secara tidak langsung akan menjadi sebuah acuan kerabat kerjanya. Tanggung Jawab Supervisor 1. Planning Seorang supervisor harus bisa merencanakan progress, kegiatan atau pekerjaan yang akan dilaksanakan beberapa waktu kedepan agar sesuai target yang ditentukan. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam perencanaan adalah sebagai berikut Menentukan suatu tujuan atau sasaran yang hendak dicapai kuantitas, kualitas dan waktu . Mengembangkan beberapa alternatif atau pilihan suatu kegiatan serta menentukan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran. Memilih alternatif suatu kegiatan yang terbaik ditinjau dari sasaran yang ingin dicapai dan kebutuhan sumberdayanya. Menentukan atau mempersiapkan langkah-langkah dalam pencegahan dan pemecahan bila terjadi gangguan pada pelaksanaan rencana. 2. Organizing Setelah merencanakan suatu progress, kegiatan atau pekerjaaan kedepan seorang supervisor akan mengkordinasi kepada tim agar dikerjakan sesuai dengan progress yang ditentukan. Dalam pengorganisasian mencakup kegiatan-kegiatan seperti berikut ini Untuk mengatur penggunaan alat, mesin serta fasilitas dan sumberdaya yang lain. Mengatur suatu pelaksanaan tugas diantara anggota-anggota kelompok kerja pembagian tugas . Menentukan suatu uraian tugas untuk para pelaksana. 3. Staffing Setelah mengkordinasi, supervisor lalu akan membagi tugas kepada bawahannya agar pekerjaan dikerjakan sesuai planning. 4. Directing Setelah membagi tugas kepada para staff bawahan supervisor akan mengawasi dan mengarahkan pekerjaan agar sesuai dengan planning awal. 5. Controling Tanggung jawab supervisor yang terakhir yaitu untuk mengkontrol para staff bawahan dan pekerjaan agar selalu berada pada rencana yang sudah dibuat di awal. Selain itu diantaranya yaitu Pengendalian yang mempunyai arti lebih luas daripada pengawasan, karena pengendalian meliputi kegiatan pencegahan. Mengumpulkan suatu informasi suatu data tentang kemajuan atau hasil. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan sasaran yang telah ditentukan dalam suatu rencana serta melihat apakah terjadi penyimpangan. Menganalisa suatu penyimpangan yang terjadi serta mencari sebab-sebabnya. Mengambil suatu tindakan yang perlu untuk memperbaiki kesalahan, mencegah semakin meluasnya penyimpangan ataupun meningkatkan hasil palaksanaan tugas. Keterampilan Supervisor Supervisor dituntut untuk memiliki 3 ketrampilan, yaitu sebagai berikut 1. Keterampilan Teknis Kemampuan untuk dapat memahami dan mengerjakan kegiatan – kegiatan tertentu dengan baik, terutama memerlukan penguasaan mengenai cara, metode, proses, prosedur dan teknik tertentu. 2. Keterampilan Manusiawi Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain secara efektif sebagai anggota kelompok dan dapat membia kerjasama yang baik dalam suatu kelompok yang dipimpinnya. 3. Keterampilan Konseptual Kemampuan untuk dapat melihat suatu perusahaan secara keseluruhan, meliputi kemampuan melihat keterkaitan antar bagian, dan kemampuan untuk membayangkan hubungan antar perusahaan dengan industri dimana perusahaan terletak, serta hubungan suatu perusahaan dengan masyarakat, keadaan politik, social dan ekonomi secara keseluruhan. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Supervisor Pengertian, Fungsi, Tugas, Ciri, wewenang, Syarat, Keterampilan dan Tanggung Jawabnya Lengkap. Semoga bermanfaat dan berguna bagi para pembaca dalam mencari ilmu pengetahuan yang lebih dalam lagi. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya CEO Adalah HRD Adalah Sekretaris Adalah Pengertian Manajer Unduh PDF Unduh PDF Keberhasilan Anda menjadi atasan layak dirayakan, tetapi Anda harus mampu menjadi atasan yang dihargai, mampu memimpin dengan baik, dan disukai oleh bawahan. Apa yang harus Anda lakukan agar mereka mau memberikan yang terbaik? Jawabannya jadilah atasan yang baik. Artikel ini memberikan petunjuk untuk memimpin perusahaan berskala kecil dengan suasana kerja yang santai. Jika Anda menjadi atasan di perusahaan besar dengan organisasi yang formal, bacalah artikel wikiHow ”Cara Menjadi Manajer yang Baik” sebab beberapa saran dalam artikel ini kurang sesuai untuk perusahaan besar. Panduan berikut berlaku untuk atasan yang memiliki otoritas penuh, misalnya pemilik usaha atau manajer di perusahaan berskala kecil. Anda bisa menjadi atasan terbaik dengan memberikan kepercayaan dan apresiasi kepada bawahan. Langkah 1Sadari bahwa kesuksesan pemimpin perusahaan tergantung pada kinerja karyawannya. Menjadi atasan bukan berarti hanya Anda yang pantas dihargai atas keberhasilan perusahaan. Semua karyawan bertanggung jawab menyelesaikan setumpuk pekerjaan. Anda bertanggung jawab memimpin mereka agar memberikan performa kerja terbaik, mematuhi peraturan, dll. 2Delegasikan tanggung jawab dan berikan kepercayaan kepada orang lain. Berikan apresiasi atas hasil kerja bawahan dan hargai semua anggota tim. Jika Anda sudah melatih salah satu staf, biarkan ia bekerja secara mandiri. Setiap orang memiliki cara bekerja yang berbeda, tetapi sama baiknya. Sebelum Anda menuntut orang lain menerapkan cara yang Anda inginkan, evaluasi dahulu cara yang ia gunakan. Jika hasilnya baik, berikan umpan balik yang jujur dan biarkan ia bekerja caranya sendiri, sekalipun berbeda. Kebiasaan mengoreksi membuat bawahan kurang percaya diri dan tidak berkembang. 3Berusahalah mengenal bawahan untuk mengetahui kekuatan Anda. Berikan perhatian kepada semua staf agar Anda mengenal mereka satu per satu dan mengetahui motif kerja mereka. Dengan demikian, Anda bisa meningkatkan, menyesuaikan, dan menyelaraskan motif tersebut dengan tujuan Anda. Karyawan yang berprestasi memiliki peluang lebih besar untuk dipromosikan. Anda tentu mampu membedakan karyawan yang sekadar memenuhi kewajiban dengan karyawan yang bekerja sepenuh hati karena ingin memberikan yang terbaik. 4Atasan yang baik merasa yakin bahwa stafnya bisa diandalkan. Bagi atasan yang baik, karyawan yang berprestasi bukanlah ancaman, tetapi atasan yang tidak berkompeten akan melihat hal ini sebagai ancaman sebab ia berpikir hanya ia yang mampu melakukan tugas tertentu. 5Berikan dukungan agar staf Anda mampu mengambil keputusan sendiri. Jangan menyangsikan kemampuannya. Jika Anda sudah melatih seseorang untuk memegang kewenangan tertentu mewakili Anda, percayalah bahwa ia akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi kepentingan Anda dan perusahaan. Jika ia mengambil keputusan yang keliru atau mengatasi masalah dengan cara yang tidak Anda setujui, jangan mencela atau marah. Alih-alih, manfaatkan kesempatan ini untuk terus memberikan pelatihan. Mintalah ia memberikan penjelasan sebab sering kali, setelah Anda memahami konteksnya, ternyata ia mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang logis. 6 Ajarkan cara menyelesaikan masalah secara mandiri dan tidak melibatkan Anda. Jika bawahan menemui Anda untuk menceritakan konflik dengan rekan kerja, dengarkan baik-baik penjelasannya. Bantulah ia mengatasi konflik jika hal ini terjadi karena staf yang lain melalaikan tanggung jawab atau bersikap buruk kepadanya. Akan tetapi, biarkan mereka sendiri yang menyelesaikan konflik jika masalah disebabkan oleh kompetisi atau pertengkaran karena urusan pribadi. Sediakan waktu untuk berbicara dengan bawahan yang berkonflik untuk memastikan apakah masalah ini disebabkan oleh aspek kepribadian yang bersangkutan. Gunakan kesempatan ini untuk menjelaskan bahwa mereka tidak perlu berteman baik, tetapi mereka harus berinteraksi dan bekerja dengan baik. Katakan bahwa Anda memercayai kemampuan dan kesediaan mereka untuk menjaga hubungan baik. Biarkan mereka yang mencari solusi untuk menyelesaikan konflik, tetapi pantaulah tanpa melibatkan diri. Jika mereka bertengkar di depan pelanggan, segera hentikan. 7 Atasi masalah secara langsung secepat mungkin. Atasan yang sibuk cenderung mengabaikan hal-hal mendetail dan hanya ingin mengetahui hasil akhirnya. Jangan mengabaikan perasaan orang lain dan membiarkan ia bertanya-tanya. Jika terjadi masalah, jelaskan yang sebenarnya, tetapi jangan sampai menyakiti perasaan orang lain. Gunakan cara tersebut untuk memberikan solusi dengan cepat, jujur, dan saling menghargai. Alih-alih mengulur waktu, selesaikan tugas yang harus Anda kerjakan. Jika bawahan melakukan kesalahan, jelaskan bahwa tindakannya tidak bisa diterima. Ingatlah bahwa Anda memberikan teguran agar ia bekerja lebih produktif dan menghargai Anda, bukan untuk menjatuhkan bawahan, apalagi di depan orang lain. Contohnya Anda “Evan, apa kamu bisa ke ruang kerja saya?” Sampaikan hal ini dengan nada suara netral atau ramah. Jangan menegur bawahan di depan pelanggan atau rekan kerja yang lain sambil mengamuk atau membentak, misalnya “Evan, saya tunggu di ruang kerja saya SEKARANG.” Pembicaraan ini hanya antara Anda dan Evan. Jadi, tidak perlu diketahui orang lain Anda “Evan, tadi ponsel kamu berdering. Apa ada kabar penting dari keluargamu?” Evan “Ya, ayahku menelepon untuk minta bantuan...” Anda “Oke, aku mengerti. Kita wajib menolong orang tua, tetapi saat berada di ruang tamu, kita tidak boleh menerima telepon untuk urusan pribadi.” Evan “Maaf, aku terpaksa karena ayahku sangat sibuk dan ingin berbicara sebentar.” Alasan ini tidak relevan dengan masalah yang sebenarnya atau subjek yang ingin dibahas. Anda “Aku mengerti, tetapi kamu seharusnya keluar dari ruang tamu jika ingin melakukan percakapan pribadi. Pelanggan yang tidak terlayani melihat kamu mendahulukan kepentingan pribadi akan merasa sangat kecewa kepada perusahaan kita karena perlakuanmu. Pelanggan harus selalu diprioritaskan, kecuali kamu sedang mengalami keadaan darurat.” Evan “Maaf, aku sudah melakukan kesalahan.” Anda “Baik. Aku senang kamu mengerti. Saat bekerja, aturlah panggilan telepon agar terhubung dengan kotak suara, tetapi setidaknya kamu bisa meninggalkan ruang tamu jika masih perlu berbicara di telepon.” Akhiri pembicaraan. Jangan membesar-besarkan masalah atau terus mempersalahkan bawahan. Biarkan ia kembali bekerja. Anda tidak perlu memuji bawahan sebab yang perlu ia ketahui adalah A peraturan di tempat kerja tentang mengobrol di telepon untuk urusan pribadi dan B memahami dan menerapkan disiplin kerja. Sebagai atasan yang baik, Anda harus A mampu mengendalikan emosi agar bisa memberikan pengarahan, B bersikap baik dan tetap tenang, tetapi berbicaralah dengan tegas dan jelas saat menyampaikan koreksi kepada bawahan untuk memperbaiki perilakunya dan memberitahukan ekspektasi Anda. Pujian yang berlebihan, membicarakan urusan pribadi bawahan, atau marah-marah dan memperpanjang percakapan hanya membuang-buang waktu. Sampaikan inti pembicaraan dengan lugas, tetapi jangan membentak atau membesar-besarkan masalah. 8Katakan kepada semua bawahan bahwa Anda menghargai mereka. Jika memungkinkan, sampaikan hal ini di depan pelanggan. Jangan ragu memberikan bantuan, pujian, dan ucapan terima kasih kepada bawahan yang sudah memberikan layanan terbaik. Pelanggan yang mengetahui bahwa Anda menghargai bawahan akan merasa lebih yakin dengan pelayanan yang perusahaan berikan. Bawahan yang merasa dihargai dan diapresiasi akan memaknai pekerjaannya lebih dari sekadar ingin mendapatkan gaji. Pelanggan yang mengetahui bahwa Anda bisa mengandalkan para staf akan merasa yakin dengan kualitas pelayanan yang mereka berikan. Selain itu, Anda bisa memercayakan pelanggan kepada bawahan sebab mereka memiliki kapabilitas kerja yang tinggi. Apakah Anda mampu melihat bahwa cara ini akan membawa kebaikan bagi semua pihak? Menghargai bawahan di depan pelanggan membuat semuanya berjalan baik dan menyenangkan. 9Tunjukkan apresiasi dengan melakukan berbagai hal untuk bawahan. Berikan bantuan dan perhatian yang adil kepada semua staf sebab mereka sudah bekerja keras untuk Anda. 10Jadilah pendengar yang baik. Sediakan waktu untuk mendengarkan bawahan yang sedang menceritakan masalah. Biarkan ia berbicara sampai selesai sebelum Anda berbicara. Jangan berasumsi bahwa Anda sudah tahu apa yang ingin ia sampaikan dengan memikirkan kata-kata untuk menentangnya saat ia masih berbicara. Alih-alih, dengarkan penjelasannya sampai selesai tanpa mencari-cari alasan untuk menyanggahnya. Berusahalah memahami inti permasalahan yang ia sampaikan, tetapi bukan berarti Anda setuju. Bila perlu, ulangi hal-hal penting dengan kalimat Anda sendiri sebagai konfirmasi. Alih-alih bertindak, Anda hanya perlu mendengarkan agar ia merasa diperhatikan dan dihargai. Sering kali, mengatakan “Terima kasih sudah menceritakan hal ini” merupakan cara terbaik agar bawahan merasa didengarkan. 11Biasakan mengucapkan terima kasih kepada bawahan atas pekerjaan yang ia lakukan. 12Berikan pujian kepada bawahan yang bekerja dengan baik. Banyak orang yang jarang mendapatkan pujian dalam kehidupan sehari-hari. Iklan Jangan berteman akrab dengan bawahan. Biasakan berkomunikasi dengan gaya bahasa profesional, setidaknya di tempat kerja. Bersikap baik membutuhkan waktu yang sama dengan bersikap ketus, kasar, atau galak, bahkan lebih singkat. Sebagai balasannya, Anda akan diperlakukan dengan baik oleh bawahan. Jangan menegur semua karyawan karena kesalahan satu orang. Contohnya Susan datang terlambat hampir setiap hari, sedangkan karyawan yang lain datang tepat waktu. Alih-alih mengirimkan surel kepada semua staf tentang pentingnya disiplin waktu, temui Susan untuk mendiskusikan masalah ini. Jika staf Anda memberikan bukti adanya tindakan staf lain yang tidak etis bahkan berpotensi melanggar hukum, jangan hanya memberikan janji bahwa Anda akan mengatasi masalah tersebut. Bawahan tidak akan menghargai Anda jika perbuatan ini terus berlanjut dan Anda tidak mengambil tindakan. Berikan sedikit toleransi. Bekerja sepanjang hari dan hampir tidak memiliki waktu untuk kehidupan pribadi bisa berdampak besar bagi karyawan saat bekerja. Masalah pribadi mungkin membuatnya cepat tersinggung dan kurang produktif. Akan tetapi, ingatlah bahwa masalah pribadi harus diselesaikan sendiri di luar jam kerja. Anda harus menegur bawahan yang sering mengalami masalah pribadi. Jika hal ini jarang terjadi, berusahalah memaklumi bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan. Berusahalah memahami bahwa Anda mungkin akan menghadapi staf yang tidak mampu mengendalikan diri. Jika ia tidak biasa berperilaku seperti ini, perlakukan staf Anda secara manusiawi, bukan sebagai objek, angka, atau persediaan barang di gudang. Berikan kesempatan agar ia bisa menyelesaikan masalah pribadinya, meskipun jika ia membawanya ke tempat kerja, asalkan hal ini tidak berlangsung terus menerus atau mengancam keselamatan Anda. Jika perusahaan harus memperketat anggaran keuangan, Anda bisa berhemat dengan menjadi atasan yang baik. Banyak penelitian menunjukkan bahwa staf yang diperhatikan dan dihargai akan lebih termotivasi karena mereka merasa dihargai, mampu menghargai atasan dan perusahaan, dan dipercaya untuk memegang tanggung jawab yang besar, alih-alih karena uang. Pemilik perusahaan kecil mungkin hanya sanggup memberikan bonus yang sangat sedikit. Alih-alih membagikan bonus 1 bulan gaji, adakan acara makan bersama di rumah Anda jika memungkinkan. Para staf akan merasa terharu karena Anda A mengundang mereka ke rumah, B mengeluarkan dana untuk menyediakan makanan, C mengadakan acara yang menyenangkan dan penuh keakraban dengan mengumpulkan semua karyawan. Ingatlah bahwa bonus yang kecil mungkin mudah dilupakan, tetapi acara kebersamaan akan tetap diingat seumur hidup. Pesta kecil dengan tema tertentu yang hemat biaya bisa membawa kegembiraan dan kebahagiaan. Salah satu cara mengingatkan diri sendiri untuk memperlakukan para staf dengan baik adalah dengan membayangkan mereka sebagai pelanggan yang sedang Anda layani dengan baik. Pelanggan akan selalu mendapatkan prioritas. Adakalanya, Anda memberikan hadiah kepada pelanggan untuk mengucapkan terima kasih atau meningkatkan loyalitas. Saat melayani pelanggan, Anda berusaha menunjukkan ekspresi wajah yang menyenangkan dan memperlakukan pelanggan dengan penuh rasa hormat, apa pun suasana hati Anda saat itu. Lakukan hal yang sama kepada staf yang sudah bekerja dengan baik sebab setelah jam kerja, mereka juga sama seperti pelanggan yang Anda layani dengan baik. Jadi, perlakukan mereka dengan baik! Cara ini akan meningkatkan moral kerja sebab bawahan merasa lebih dihargai sehingga kegiatan bisnis akan semakin meningkat. Mintalah masukan dari bawahan dengan mengajaknya berdiskusi empat mata untuk menunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat yang ia berikan dan membuka kesempatan kepada setiap karyawan untuk memberikan masukan kepada perusahaan. Cara ini membuat mereka merasa lebih dihargai daripada hanya mengatakan bahwa Anda menghargai mereka. Sadari bahwa ada hal-hal yang perlu Anda pelajari untuk menjadi atasan. Banyak orang yang dipromosikan menjadi atasan karena mampu menjadi karyawan yang berprestasi. Akan tetapi, tugas atasan sangat berbeda dan terkadang Anda harus menghadapi hal-hal yang membutuhkan pertimbangan. Anda tidak bisa menjadi atasan yang baik jika tidak mau belajar. Alih-alih, Anda akan terus menjadi bawahan yang baik untuk atasan baru. Menjadi atasan yang baik bukanlah menjadi raja atau ratu. Anda harus mengandalkan orang lain, membuat mereka bersikap loyal kepada Anda, dan mau melakukan hal-hal yang Anda inginkan. Ingatkan mereka bahwa di mana saja dan kapan saja, termasuk di luar jam kerja, mereka adalah wakil Anda dan perusahaan. Menggunakan perspektif ini untuk mengingat para staf adalah cara yang bermanfaat sebab mereka akan merasa sangat berkepentingan dengan perusahaan. Selain itu, para staf yang berprestasi akan memberikan kemampuan terbaiknya untuk mendukung Anda lebih dari sekadar memenuhi tugas. Ciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Sediakan waktu untuk bergurau dengan para staf dan jalinlah persahabatan agar mereka merasa lebih dekat dengan Anda sebagai teman. Biarkan mereka menyapa Anda dengan sebutan “sang ratu” atau “kapten” agar terasa lebih akrab. Anda juga boleh menyapa bawahan “pangeran” atau “tuan putri” agar suasana kerja lebih menyenangkan. Cara ini membuat para staf merasa diakui sebagai anggota “kerajaan” yang Anda pimpin, alih-alih sekadar menjadi minion. Walaupun Anda harus menjaga wibawa sebagai pemimpin, Anda juga harus mampu berinteraksi. Berusahalah memahami bawahan melalui sikapnya. Contohnya bawahan yang membungkuk dan menyapa Anda “sang ratu” secara personal atau dengan sepenuh hati menunjukkan bahwa ia menghormati, mengagumi, dan bersedia memberikan performa kerja terbaik untuk Anda dan perusahaan. Iklan Peringatan Anda akan merasa berhutang budi kepada bawahan yang bekerja dengan baik dan menunjukkan loyalitas, tetapi Anda akan terbebas jika selalu menghargai mereka. Jangan memberikan pujian atau sanjungan saat Anda memberikan konseling atau teguran kepada bawahan yang tidak disiplin. Dalam contoh “Evan” di atas, Anda akan terkesan lemah karena memulai percakapan dengan memuji bawahan agar ia mengakui kesalahannya. Cara ini sama seperti memberikan sogokan supaya ia mau menerima nasihat yang Anda berikan. Jika Evan adalah karyawan yang kurang baik, seharusnya ia mengerti bahwa dipanggil menghadap atasan berarti ia tidak bekerja dengan baik, tetapi Anda akan terkesan lemah jika tidak bisa mengatasi masalah. Alih-alih menyalahkan, segera beri tahu cara berperilaku yang benar agar setiap bawahan mampu bekerja dengan baik. Jika Anda sudah memberikan pembekalan pada waktu yang tepat, mereka tidak akan melakukan kesalahan. Posisi atasan belum tentu cocok untuk semua orang. Jika Anda adalah pemilik perusahaan, rekrutlah manajer untuk menjadi atasan dan berperan sebagai penghubung antara Anda dengan para staf. Jika Anda dipromosikan, carilah posisi yang lain agar Anda tidak perlu mengambil keputusan manajerial. Anda harus memiliki kepribadian tertentu agar bisa menjadi atasan. Jika tidak, berusahalah mencari tahu tentang hal ini dan ambillah keputusan yang tepat. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Jadilah pribadi yang berani sebab Anda harus memiliki keberanian untuk melepaskan kecenderungan mengendalikan orang lain. Bersikaplah positif. Jika Anda sering cemberut dan bersungut-sungut, para staf juga akan cemberut dan bersungut-sungut sebab mereka akan mengikuti sikap Anda. Jika Anda selalu bersemangat, mereka akan tetap optimis dan bahagia. Bersabarlah. Mengajari orang lain melakukan berbagai hal sesuai cara Anda biasanya membutuhkan banyak waktu. Tumbuhkan kemampuan berempati, yaitu kemampuan memahami keinginan dan perasaan orang lain. Sama halnya dengan Anda, semua orang memiliki keinginan dan perasaan. Miliki etos kerja yang baik. Sebagai atasan, tugas Anda bukan hanya duduk di kantor dan membiarkan orang lain menyelesaikan semua pekerjaan Anda. Walaupun Anda perlu mendelegasikan tugas, Anda juga harus bekerja keras. Bawahan yang melihat atasannya bekerja keras akan merasa terpacu untuk bekerja lebih giat. Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Pengertian Supervisor, Fungsi, Tugas, Syarat dan Kegiatannya – Didalam sebuah instansi pasti ada yang namanya struktur. Struktur tersebut berisi susunan orang-orang yang menjabat pada instansi tersebut. Mulai dari Pimpinan, staf sampai yang paling bawah. Disini kita akan sedikit membahas tentang salah satu jabatan yang biasanya selalu ada pada perusahaan atau pun instansi swasta. Jabatan tersebut adalah supervisor. Bagi anda yang pernah bekerja atau memang sedang bekerja saat ini, pasti sudah tau apa itu supervisor atau yang biasa disebut SPV. Supervisor ini bisa dibilang adalah jabatan yang cukup penting karena mempunyai tugas yang cukup vital. Bisa jadi kesuksesan sebuah perusahaan bergantung padanya, untuk menjadi seorang supervisor pun harus mempunyai pengalaman yang matang, atau minimal jenjang pendidikan yang mumpuni. Untuk lebih jelasnya mari kita ulas lengkap tentang supervisor. Sebelum kita membahas lebih jauh, mari kita cari tau apa itu supervisor, mungkin masih banyak yang belum mengetahuinya. Pengertian Supervisor Kata supervisor berasal dari bahasa Inggris yaitu “supervise” yang berarti mengawasi atau mengarahkan. Dengan demikian, secara umum supervisor adalah jabatan dalam struktur perusahaan yang mengawasi dan memberi perintah arahan kepada rekan kerja yang berada posisi dibawahnya. Posisi supervisor sendiri biasanya berada tidak jauh dengan manajer atau bisa jadi berada pas dibawah manajer. Supervisor sendiri biasanya ada diatas staf umum guna untuk mengarahkan pekerjaan inti perusahaan. Fungsi Supervisor Adapun fungsi dari supervisor itu sendiri sebenarnya beragam, tergantung dari perusahaannya, namun secara umum seperti ini. Menyelesaikan masalah semaksimal mungkin tanpa harus ditangani oleh pihak atasan. Sebagai penghubung antara staf dengan manager. Membantu tugas staf bawahan. Menampung segala bentuk komplain dari konsumen dan menyampaikannya ke manager. Tugas Supervisor Berikut ini adalah beberapa tugas yang menjadi point utama seorang supervisor. Memberi perintah atau mengatur pekerjaan para bawahannya para staf. Membuat job descriptions untuk para bawahannya. Bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan staf bawahan. Memberikan semangat atau motivasi kerja kepada para staf bawahan. Membuat jadwal kegiatan kerja untuk para staf bawahan. Memberikan breafing dan pelatihan kepada para staf bawahan. Membuat planning pekerjaan untuk periode harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Menyampaikan kebijakan yang dibuat oleh atasan kepada rekan kerja atau staf bawahan. Mendisiplinkan karyawan yang suka ceroboh atau bertingkah laku sembarangan. Menegakkan aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Memecahkan masalah perusahaan, baik masalah rutin ataupun masalah yang tidak rutin mendadak. Mengontrol dan menilai kinerja staf bawahan. Memberikan informasi kepada atasan mengenai kondisi staf bawahan. Syarat Supervisor Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika ingin menjadi seorang supervisor, berikut ulasannya. Berpengalaman Pengalaman adalah hal penting yang harus dimiliki seorang supervisor karena dia yang akan menghandle semua pekerjaan staff. Jadi dia harus tahu apa saja yang harus dilakukan. Jujur Seorang supervisor harus jujur, artinya ia mau mengakui semua perbuatannya entah itu perbuatan benar atau perbuatan salah. Supervisor juga sebaiknya orang yang berintegritas, artinya melaksanakan apa yang sudah ia ucapkan dan menjadi teladan bagi para karyawan. Kooperatif Seorang supervisor juga harus bersikap koperatif. Ia harus bisa menjalin kerja sama dengan bawahan, klien, supplier, sesama supervisor, atau atasannya. Ia tidak bisa bekerja semaunya sendiri. Kompeten Seorang supervisor tentu harus kompeten di bidangnya. Sebab jika ia saja tidak kompeten, bagaimana dengan nasib para karyawan yang ada di kelompoknya? Komunikatif Seorang supervisor perlu menjalin hubungan dengan banyak orang. Karena itulah, ia harus bersikap komunikatif. Saat orang sedang berbicara, ia sebaiknya menjadi pendengar yang baik. Sebaliknya ketika diberi kesempatan untuk berbicara, supervisor harus memberikan respon atau berbicara dengan tepat. Tidak menggurui, tidak menasihati, apalagi mengeluarkan kata-kata yang sifatnya mengancam orang lain. Rajin Rajin bekerja dan berkemauan keras demi meraih tujuan perusahaan atau program kerja yang telah disusun sebelumnya. Disiplin Hal ini dibutuhkan agar semua staff yang berada dibawahnya bisa mencontohnya, karena seorang supervisor secara tidak langsung akan menjadi acuan kerabat kerjanya. Hal diatas adalah sesuatu yang umum yang memang tidak hanya seorang supervisor saja yang harus memilikinya. Kegiatan Supervisor Seperti yang kita ketahui bahwa supervisor mempunyai tanggung jawab lebih banyak daripada staff umum. Ini juga yang menyebabkan kegiatan seorang supervisor itu lumayan banyak, berikut beberapa kegiatan yang biasa dilakukan oleh seorang supervisor. 1. Melakukan penelitian research Seorang supervisor biasanya melakukan penelitian tentang kondisi perusahaan dan karyawan yang berada di bawahnya. Tujuannya agar supervisor bisa mengetahui apasaja permasalahan atau hambatan yang ada dalam perusahaan tertentu. Penelitian bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti observasi, tanya jawab wawancara, hingga angket. 2. Melakukan penilaian evaluasi Setelah melakukan penelitian, supervisor akan melakukan evaluasi atau penilaian secara objektif atas karyawan yang berada di bawahnya. Ia mencari aspek positif seperti perkembangan, prestasi atau kemajuan karyawan. Tak hanya itu saja, ia juga meninjau aspek negatif seperti kekurangan karyawan, hambatan karyawan dalam bekerja, serta menganalisis penyebab terjadinya aspek negatif tersebut. 3. Melakukan perbaikan improvement Setelah melakukan evaluasi, kegiatan selanjutnya yang perlu dilakukan supervisor adalah melakukan perbaikan dengan tujuan agar ke depannya bisa memperoleh hasil yang lebih memuaskan. Ia dan para bawahannya akan berdiskusi, bersama-sama mencari cara untuk mengatasi kekurangan tersebut, serta berusaha meningkatkan prestasi karyawan. 4. Memberikan bantuan atau bimbingan Jika bawahannya mengalami kesulitan, seorang supervisor wajib memberikan bantuan atau bimbingan kepada bawahan tersebut. 5. Menjalin kerja sama cooperation Selain memberikan bantuan kepada bawahan yang membutuhkan, supervisor juga harus menciptakan iklim kekeluargaan di antara karyawan perusahaan. Hal ini penting agar kinerja karyawan bisa berubah ke arah yang lebih baik lagi. Dengan membaca penjelasan diatas, apakah anda sudah siap untuk menjadi supervisor? Jika anda adalah orang yang mempunyai integritas dan loyalitas tinggi, berarti anda adalah orang yang berpotensi untuk menjadi seorang supervisor. Namun sebelum anda menjadi seorang supervisor, banyak-banyaklah menimba ilmu dan pengalaman, karena kedua hal tersebut adalah kunci untuk menjadi supervisor yang baik. Mungkin sampai disini dulu pembahasan kita kali ini pada artikel Pengertian Supervisor, Fungsi, Tugas, Syarat dan Kegiatannya. Semoga pembahasan kita kali ini bermanfaat untuk semua, sekian dan terimakasih. Friday, September 13, 2019 Perusahaan Dalam sebuah perusahaan yang sehat dan sedang berkembang, biasanya dibutuhkan seorang supervisor guna untuk mencapai target atau sasaran kinerja perusahaan. Peran seorang supervisor dibilang cukup penting karena secara umum tugas supervisor adalah sebagai pengawas dan pengarah sistem kerja pada unit kerjanya. Secara struktural, jabatan supervisor berada di antara level manajer operasional dan staf pelaksana. Seorang supervisor dituntut untuk menjembatani antara pencetus gagasan yaitu manajer dan staf pelaksana atau staf bawah. Nah, oleh karenanya dibutuhkan skill komunikasi yang baik yang harus dimiliki oleh seorang supervisor. Tidaklah mudah tugas seorang supervisor, karena sering kali seorang supervisor harus bekerja di bawah tekanan. Seorang supervisor yang handal harus mampu membantu dan mencapai produktivitas kinerja sebuah perusahaan, tidak jarang diperlukan bekerja turun ke lapangan untuk mengecek dan melaksanakan perencanaan yang sudah dibuat oleh manajernya. Apa itu Supervisor? Supervisor berasal dari kata supervise yang artinya mengawasi dan mengarahkan. Maka secara sederhana, supervisor adalah seorang karyawan yang bertugas sebagai penyelia. Seorang supervisor mengawasi dan mengarahkan beberapa staf di bawahnya dalam sebuah bidang pekerjaan tertentu, sebagai contoh supervisor lapangan, supervisor pendidikan, supervisor gudang, supervisor restoran, supervisor finishing, supervisor sipil konstruksi dan lain sebagainya. Supervisor merupakan jabatan manajer pada tingkat bawah yang berurusan dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dengan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas melalui pengarahan dan balikan feedback yang efektif dan mengorganisasikan pekerjaan karyawan dengan mengarahkan, melancarkan, membimbing, memotivasi, dan mengendalikan sistem kerja secara efektif. Kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang supervisor sering disebut dengan supervise atau penyeliaan. Para supervisor sebagai bagian dari manajemen perusahaan memerankan peran penting dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Pengertian Supervisor Menurut Para Ahli Pengertian supervisor yang pernah disampaikan oleh beberapa para ahli, antara lain Menurut Moekijat 1990, dalam bukunya Asas-asas Perilaku Organisasi, supervisor adalah seorang anggota dari manajemen lini depan yang bertanggung jawab atas pekerjaan dari kelompoknya kepada tingkatan manajemen yang lebih tinggi. Pendapat Sarwoto 1993, dalam bukunya Dasar-Dasar Organisasi Manajemen, supervisor adalah seseorang di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab terhadap kelompok kerjanya. Raphael, R. Kavanaugh dan Jack D. Ninemeier 2001, dalam bukunya Supervision in the Hospitality Industry, mengemukakan supervisor adalah seseorang yang bertanggung jawab mengelola karyawan level bawah atau karyawan lainnya yang tidak mempunyai bawahan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa supevisor adalah orang yang melakukan kegiatan memimpin pengelolaan para karyawan secara langsung dalam pelaksanaan tugas pada suatu unit kerja tertentu dengan cara mengamati, membimbing atau mengarahkan, dan merangsang segala aktivitas karyawan sehingga mancapai tujuan organisasi atau perusahaan. Tugas dan Wewenang Supervisor Seorang supervisor harus bisa mengkoordinasikan tenaga kerja dalam pelaksanaan tugas dengan cara mangamati dan mangarahkan kegiatan tersebut. Berikut di bawah ini penjelasan lengkapnya mengenai tugas seorang supervisor. Memang pekerjaan yang harus dilakukan seorang supervisor adalah tidaklah mudah, yaitu segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan tugas pengelolaan tenaga kerja dan juga harus bisa mengkoordinasikan hubungan baik antara level manajemen dengan karyawan. Berikut ini adalah beberapa pekerjaan supervisor dalam sebuah perusahaan Mengatur Staf Bawahan Menerangkan job description dengan baik kepada staf bawahan Memberikan pengarahan/briefing rutin dengan baik kepada staf di bawahnya Mengatur dan mengawasi pekerjaan para staf bawahannya Memberikan motivasi kerja kepada semua staf di bawahnya. Berikut ini penjelasan rincian job description-nya 1. Mengatur Staf Bawahan Sebagai jembatan antara manajer dan staf pelaksana, seorang supervisor haruslah bukan orang yang cuek, Ia harus mampu mengelola dan mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan yang akan diselesaikan oleh tim pelaksana. Selain itu, seorang supervisor harus mampu menyelesaikan masalah yang terjadi di tempat kerja. Supervisor perlu untuk membuat regulasi terkait dengan mekanisme penyelesaian tugas perusahaan yang diemban oleh staf di bawahnya supaya tercipta suasana kerja yang tertib dan disiplin. 2. Menerangkan job description dengan baik kepada staf bawahan Seorang supervisor harus mampu memberikan penjelasan mengenai job description staf di bawahnya. Fungsi supervisor yakni menjembatani antara perencanaan yang dibuat oleh manajer kepada staf bawahnya. Ini yang menjadi tantangan sendiri bagi seorang supervisor. Terkadang tugas yang keluar dari manajer tidak bisa langsung dicerna oleh staf pelaksana. Perlu penjelasan yang baik dari supervisor untuk mengarahkannya supaya tugas bisa dilaksanakan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. 3. Memberikan pengarahan/briefing rutin dengan baik kepada staf di bawahnya Supervisor bertugas untuk memberikan pemahaman mengenai target dan sasaran kinerja para bawahannya. Dengan pengarahan yang rutin akan membuat tugas para staf terlaksana dengan baik dan sesuai dengan target dan sasaran kerja. Pengarahan yang rutin juga akan membuat jalur komunikasi yang baik antara staf, sehingga tercipta lingkungan kerja yang nyaman. Seorang supervisor yang baik dan perhatian bisa mengemban tugas dari manajer dan mengayomi staf yang perlu diberikan arahan. 4. Mengatur dan mengawasi pekerjaan para staf bawahannya Supervisor bertugas melakukan kontrol dan memberikan evaluasi terhadap kinerja staf dari setiap tugas yang wajib dilakukannya. Secara tidak langsung inilah bentuk tanggung jawab seorang supervisor kepada manajer atas kinerja staf pelaksana. 5. Memberikan motivasi kerja kepada semua staf di bawahnya Salah satu tugas supervisor yang bisa dianggap merangkap tugas HRD adalah harus bisa memotivasi staf pelaksana yang ada di bawahnya. Seorang supervisor memberikan motivasi supaya staf pelaksana tidak kehilangan fokus dan jenuh dengan tugas-tugas yang diberikan. Jika level tugas yang diberikan cukup berat, supervisor harus mampu membuatnya mudah dan menyenangkan untuk diselesaikan. Supervisor yang baik akan melatih atau memastikan bahwa karyawannya dilatih dengan baik sesuai tugasnya. Sebagai sebuah jabatan di dalam organisasi perusahaan, tentunya seorang supervisor mempunyai beberapa wewenang, yaitu sebagai berikut Seorang supervisor berhak untuk menghentikan sebuah kegiatan/tugas yang dinilai kurang bermanfaat. Selanjutnya supervisor memberikan laporan kepada atasannya guna menentukan tindak lanjut yang perlu dilakukan jika kegiatan/tugas benar-benar diberhentikan. Seorang supervisor berhak memberikan penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh staf bawahannya. Seorang supervisor memiliki wewenang untuk memberikan usulan mengenai kenaikan jabatan bagi staf bawahannya. Seorang supervisor berhak untuk membuat sistem peneguran terhadap staf di bawahnya yang melakukan kesalahan atau pelanggaran. Jika diperlukan, supervisor bisa melanjutkannya ke atasan untuk diberikan hukuman yang lebih berat. Syarat dan Keterampilan untuk dapat Menjadi Supervisor1. Minimal Lulusan S1Umumnya syarat pertama yang diajukan oleh perusahaan yang sedang mencari supervisor adalah minimal mempunyai ijazah sarjana. Terkadang dari jurusan apa pun dapat diterima menjadi supervisor, namun ada bidang tertentu yang mengharuskan lulusan sarjana yang relevan dengan kebutuhan supervisor. Sebagai contohnya, perusahaan yang bergerak di bidang IT, yang mana membutuhkan supervisor lulusan S1 Teknologi Informasi/Sistem Memiliki Sertifikat Pelatihan Sesuai dengan Bidang yang Dibutuhkan Menjadi Nilai TambahTak hanya lulusan S1, beberapa perusahaan meminta calon applicant supervisor memiliki sertifikat penunjang yang benar-benar menyatakan bahwa ia mempunyai skill yang mumpuni dalam bidang keterampilan yang relevan dengan bidang pekerjaan supervisor yang dibutuhkan. 3. Berpengalaman dalam OrganisasiPengalaman organisasi dapat dijadikan sebagai indikator oleh perusahaan untuk menilai yang bersangkutan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Semakin banyak pengalaman organisasi, semakin menjadi nilai tambah karena calon applicant dipandang bisa bekerjasama dengan baik dalam sebuah tim. Karena seorang supervisor akan dihadapkan dengan individu maupun lapangan yang selalu baru sehingga dibutuhkan kemampuan adaptasi dan bersosialisasi dengan pekerja Memiliki Skill Komunikasi yang BaikSkill komunikasi yang baik sangat penting dimiliki oleh seorang supervisor. Hal ini karena pekerjaan supervisor identik dengan banyak komunikasi, termasuk mengarahkan orang lain, di mana membutuhkan kemampuan komunikasi baik lisan maupun tulisan yang baik. Supervisor juga akan sering melakukan evaluasi dengan para karyawan dan juga tentunya rapat dengan para petinggi perusahan, seperti manajer, direktur, dan komisaris Memiliki Keterampilan InterpersonalSupervisor yang baik adalah supervisor yang dapat membuat staf pelaksananya merasa terbuka untuk berkomunikasi. Disinilah keterampilan interpersonal dibutuhkan oleh seorang supervisor. Dengan kombinasi kepribadian dan profesionalisme yang tepat, seorang yang bekerja sebagai supervisor akan dapat menciptakan hubungan kerja yang sehat dengan tim dan juga pihak Mengetahui Kebijakan PerusahaanSeorang supervisor harus mengathui tentang kebijakan perusahaan secara umum. Hal ini disebabkan seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut diwajibkan untukmematuhi kebijakan yang telah dibuat perusahaan. Sebagai atasan, tentu harus mengerti apa saja kebijakan yang telah dibuat oleh perusahaan sebagai pedoman dalam menjalankan opersional Memiliki Kemampuan Problem-solving yang BaikDalam bekerja tentu saja akan dihadapkan dengan sejumlah masalah. Karenanya, seorang supervisor harus memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik. Kemampuan problem solving yang baik tersebut akan membantu seorang supervisor ketika memahami dan menilai situasi atau isu permasalahan dan mengembangkan rencana yang efektif untuk mengatasinya. Dalam menjalankan tugasnya, supervisor terlibat dalam setiap kegiatan manajemen perusahaan. Kegiatan tersebut berupa penerapan fungsi-fungsi manajemen yaitu, perancanaan, pengorganisasian, pendayagunaan SDM, pembinaan, dan pengendalian. Menjadi supervisor berarti menduduki jabatan penting yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain dan pekerjaannya sendiri. Mereka harus memecahkan masalah, mengambil keputusan dan mengambil tindakan dalam menangani masalah perusahaan terutama kepada staf yang ada di bawahnya. Bagi setiap pemimpin, memang seharusnya tahu cara efektif mengelola timnya. Di setiap perusahaan, sikap atasan ke bawahan yang baik bisa membawa suasana kerja menjadi lebih kondusif. Hak dan kewajiban terlaksana dengan maksimal dan tidak ada kesalahpahaman yang memicu konflik. Bahkan, atasan yang bijak bisa membuat anggota timnya lebih berdaya. Pada level apapun, bagaimana sikap pimpinan kepada timnya akan berpengaruh signifikan ke berbagai aspek. Dalam berbagai kondisi, pimpinan semestinya bersikap tegas, tapi bukan keras seperti yang terjadi pada sebuah kantor pajak di Bekasi yang sempat viral. Sikap Atasan ke Bawahan, Seperti Apa Seharusnya? Wajar jika pemimpin mendapat banyak tekanan dan berbagai kondisi yang sulit dan tidak sesuai rencana. Tapi inilah poin penting di mana seorang pemimpin dibutuhkan oleh orang lain di dalam perusahaan, lembaga, atau organisasi Anda sedang menjalankan peran menjadi pemimpin? Sebagai seorang pemimpin, Anda memang harus memiliki beberapa hal. Mulai dari hal teknis terkait operasional pekerjaan sampai yang terkait manajerial dan pengembangan ini adalah sikap atasan ke bawahan yang bisa memberi dampak Berempati dan Mau MendengarkanCoba ingat nama-nama manajer atau bos terbaik yang Anda sebelumnya pernah bekerja dengan mereka. Apa yang membuat mereka berbeda sebagai atasan atau pimpinan? Selain soal gaya kepemimpinan, mereka pastinya adalah pendengar yang baik dan mampu membangun hubungan baik dan menginspirasi orang lain. Mereka tahu bagaimana menjadi seorang pemimpin di tempat kerja dan timnya pun bisa terinspirasi dan mempelajari keterampilan baru. Termasuk dalam hal ini adalah mencontoh hal baik yang dikerjakan atasannya. Begitu juga sikap atasan ke bawahan yang berempati dan mau mendengar aspirasi era digital, pemimpin harus menguasai berbagai bentuk media komunikasi yang mendukung kinerja tim. Entah itu komunikasi melalui telepon, email, video, obrolan, dan media sosial. Sebagian besar komunikasi butuh kemampuan mendengarkan. Pemimpin harus membuat diri mereka siap untuk mendiskusikan masalah dan masalah dengan Berkomunikasi dengan EfektifIdealnya seorang pimpinan memiliki gagasan atau ide besar yang akan diwujudkan bersama tim. Akan tetapi, tanpa komunikasi efektif, maka anggota tim belum tentu memahami dan ikut menjalankan gagasan itu. Kenyataannya memang sebagus apapun ide dari atasan, belum tentu semua bawahan akan berpikiran perlu menyampaikan dengan jelas kepada anggota tim tentang bagaimana seharusnya pekerjaan mereka. Mulai dari urusan progres pekerjaan harian sampai upgrading tim tahunan memang butuh komunikasi dua arah. Sesekali boleh saja menawarkan bantuan untuk tugas tertentu yang mungkin belum familiar untuk anggota tim. 3. Memantau Kinerja Tim dengan EfisienKetika rencana kerja sudah disusun dan disepakati bersama, maka idealnya semua anggota segera bergerak cepat. Sikap atasan ke bawahan perlu untuk memantau secara efektif dan efisien agar selalu ada progres. Kegiatan memantau pekerjaan juga tidak untuk terlalu mengontrol atau micro manage anggota yang semestinya bisa mandiri. Untuk memantau kinerja tim, atasan tidak harus selalu bertemu langsung atau memanggil mereka ke ruang kerja. Kini sudah banyak solusi berbasis teknologi yang membantu operasional perusahaan. Hal tersebut sudah dibuktikan oleh para klien aplikasi absensi online Kerjoo yang jadi lebih mudah memantau tim Memberdayakan AnggotanyaAda banyak pilihan sikap atasan ke bawahan yang bisa dilakukan sesuai dengan tipe pemimpin itu sendiri. Tapi, apapun gaya kepemimpinan yang diterapkan haruslah bisa memberdayakan setiap anggotanya. Artinya setiap pekerjaan teknis yang dilakukan tim juga bisa membuat skill mereka pekerjaan apapun, atasan yang baik akan membuat orang yang dipimpinnya termotivasi untuk meningkatkan performa. Pada prosesnya, ada kepercayaan trust yang diberikan, sehingga bawahan tidak takut Menginspirasi Orang-orang dalam TimSikap atasan ke bawahan yang berdampak positif memang tidak lepas dari inspirasi dan keteladanan. Terlepas dari apa value yang berlaku di perusahaan, atasan yang bijak bisa menginspirasi anggota untuk bekerja lebih keras untuk perusahaan. Bukan semata-mata demi kepentingan bisnis, tapi kinerja yang optimal juga akan berdampak untuk hal yang lebih luas lagi. Ada beberapa cara untuk menginspirasi sekaligus memotivasi tim Anda. Anda bisa fokus dengan peningkatan rasa percaya diri karyawan melalui pengakuan dan penghargaan. Atau dengan memberikan tanggung jawab baru kepada karyawan untuk meningkatkan kontribusi mereka di Memberikan Feedback yang TepatAgar bisa tahu bagaimana hasil suatu pekerjaan, maka tim perlu melakukan evaluasi. Dengan demikian, bisa diketahui apakah langkah yang diambil selama ini sudah tepat. Khususnya untuk pemimpin, harus memberi feedback yang membuat tim bisa tahu apa saja yang sudah bagus dan yang masih bisa cara memberi feedback yang tepat? Pastikan bahwa feedback tersebut spesifik dan jelas, serta tidak menghakimi. Kalaupun ada kesalahan, berikan kesempatan tim untuk melakukan perbaikan untuk pembelajaran ke depannya akan lebih mudah ketika harus regenerasi tim dan menentukan pimpinan atau manajer yang baru. Atau setidaknya akan lebih mudah mendelegasikan tanggung jawab. Bukankan pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang melahirkan pemimpin baru? 7. Mengapresiasi Setiap Pencapaian Anggota TimSetiap pekerjaan dengan deadline tertentu, pada beberapa titik akan sangat menantang. Tapi, ketika sudah tercapai akan memberi kebanggaan yang berkesan. Entah itu project kecil atau besar, atasan perlu mengapresiasi setiap pencapaian anggota tim yang telah bekerja apresiasi yang sudah menjadi budaya kerja, maka antar anggota tim akan saling menghargai juga satu sama lain. Apabila ada hal yang berjalan tidak sesuai aturan, mereka pun berinisiatif memperbaiki dengan penuh ketegasan. Memang atasan harus tegas dengan timnya, tapi bukan berarti melanggar batas-batas. Jika suatu saat harus kerja lembur atau ada kelebihan jam kerja, sudah semestinya tidak luput dari perhitungan. Dengan sikap atasan yang bijaksana, maka segala sesuatu akan berjalan lebih lancar. Setidaknya tidak perlu terjadi kesalahpahaman karena miskomunikasi seperti yang telah kami bahas pada artikel sebelumnya. Nah, sejauh ini bagaimana dengan atasan di kantor Anda? KesimpulanSetelah membaca poin-poin tersebut di atas, maka Anda bisa mendapat gambaran seperti apa sikap atasan ke bawahan yang dibutuhkan karyawan. Jika Anda juga menjadi atasan saat ini, tentu saja akan banyak pembelajaran setiap yang efektif memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, memotivasi tim mereka, berempati, dan mau mendengar, serta memantau kinerja tim secara jangka panjang, setiap pimpinan juga perlu memberdayakan anggota, menginspirasi orang di dalam tim, memberi feedback yang tepat, mengapresiasi setiap pada era digital yang mendukung fleksibilitas serta memecahkan masalah di tempat kerja yang selalu berubah, penting bagi setiap pimpinan perusahaan untuk selalu berinovasi. Misalnya untuk mengelola tim secara efisien dengan tools yang didukung dengan fitur unggulan. Aplikasi absensi Kerjoo memahami apa yang dibutuhkan tim Anda. Jangan ragu untuk mencari info lebih lanjut tentang bagaimana cara kerjanya.

seorang staf atau bawahan yang baik harus menunjukkan