Mariatidak pernah berjalan sendirian menapaki pergulatan hidupnya, dia juga tidak pernah melepaskan dirinya dari sang Kekuatan, ia selalu merajut persatuan untuk berjalan bersama Sang Sabda (bdk. Luk 1 :35). Yah, Maria tidak pernah memilih jalan sendirian sebab jalan ini bukan semata atas kehendaknya tetapi pertama-tama sebagai otoritas Tuhan BerjalanBersama Tuhan. 04/06/2020 04/06/2020 admin. Berjalan bersama Tuhan bukan berarti hidupmu bebas dari masalah. Sama seperti ketika Yesus berjalan di atas air. Bukan berarti Tuhan membuat lautan mengering. Air tetap ada, namun dengan kuasa-Nya, kaki Yesus menapak di atasnya. Masalahmu akan tetap ada, namun kekuatan-Nya memampukanmu untuk Markus4:35-41. 4:35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." 4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. pengalaman'berjalan bersama Allah,' maka kita dapat menemukannya di dalam pengalaman bapa-bapa leluhur Israel yakni Abraham, Ishak dan hadapan Tuhan (1Kor 1:25-31; Yer 9:23). Allah menetapkan menjadi anak-anak angkat-Nya 'menurut keputusan kehendak-Nya yang bebas' (Ef 1:5). 2. Maksud Pemilihan Allah Jalan Jalan-Tuhan. 1. Jalan. Berjalan kaki adalah kegiatan biasa. Bagian terbesar pemakaian kata itu dalam Alkitab mengacu kepada arti harfiahnya. Perjalanan sehari biasa dihitung 7-8 jam, jarak yang ditempuh ± 30-40 km. Jarak itu bisa berbeda karena keadaan jalan yang ditempuh berbeda, ada yang berbukit-bukit dan biasanya jelek. contoh soal cerita sistem persamaan linear tiga variabel dan jawabannya. "Tuhan Lebih Tahu", sebuah ilustrasi berjalan dengan Tuhan Ilustrasi Berjalan Bersama Tuhan Ada seorang anak yang berambisi untuk menjadi jenderal angkatan darat. Anak ini pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk membawanya kemanapun ia mau. Dia juga adalah anak yang taat kepada Tuhan dan sealu berdoa agar impiannya dapat terwujud. Namun, sayang sekali apa yang didambakannya selama ini tidak terjadi. Dia ditolak untuk bergabung dengan angkatan darat karena memiliki telapak kaki yang rata. Dia berlulang kali berusaha namun selalu gagal. Anak ini kemudian merasa sangat kecewa kepada TUhan, ia merasa bahwa Tuhan tidak ada di pihaknya. Ia merasa Tuhan tidak adil kepadanya. Ia menjalani hari-harinya dengan tidak lagi mengutamakan Tuhan dalam kehidupannya. Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan bebrapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi di mana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru. Setelah ia menjadi lebih tua, maka ia melatih para ahli bela lain yang bercita-cita tinggi dengan tehknik beda barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari, ia menutup matanya dan pergi menghadap Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doaya tidak perna dijawab, dan Tuhan berkata "Pandanglah ke langit anak-Ku, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan". Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk dalam angkatan darat dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirim ke kaum keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis. Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju," Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarga dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli beda. Kemudian di antara para pasiennya, ie melihat anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli beda itu menyelamatkan nyawanya. Sampai di situ, ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alat-Nya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu. Mungkin saat ini kita merasa Tuhan tidak ada dipihak kita, tapi harus kita pahami bahwa bukan Tuhan yang menjauhi kita tapi kita yang justru menjauh dari Tuhan. Bahkan ketika kita menemui kegagalan sekalipun, Tuhan tetap mengasihi kita dan punya banyak cara untuk memulihkan kita ketika kita percaya dengan yakin kepada-Nya. Mazmur 1271 "Jika bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya, jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga" Penjelasan Pemazmur bahwa ada hubungan yang sangat erat antara Tuhan dan manusia. Tuhan adalah sumber segala kehidupan sementara manusia hanyalah pekerja-Nya. Oleh Natalia Rombe Bacaan Firman Tuhan Mazmur 121 1b-7 Para peziarah yang melakukan perjalanan naik ke Yerusalem maupun kembalinya mereka ketempat kediamannya memperlihatkan kesulitan dan bahaya dalam perjalanan yang mereka lalui bisa saja ada bahaya maupun bencana yang mengusik keselamatan mereka. Namun demikian, walaupun pikiran seperti itu muncul, mereka dengan yakin dan penuh sukacita menyatakan “Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi”. Mazmur ini memperlihatkan keyakinan pada perlindungan Tuhan yang pasti kepada umat yang sedang berjalan menuju maupun kembali dari rumah Tuhan’. Bahwa umat yang mengarahkan tujuan dan yang mengawali hidupnya kepada Tuhan akan mendapatkan perlindungan. Sukacita dan kebahagiaan orang percaya dalam menjalani kehidupannya adalah karena iman kepada Tuhan satu-satunya sumber kehidupan, yang tidak pernah telelap untuk menjaga dan yang senantiasa menuntun disisi umatNya. Melalui Mazmur ini kita belajar bagaimana umat Allah yang melakukan perjalanan ziarah tanpa ragu dan bersungut-sungut. Iman menjadi andalan perjalanan hidup umat yang percaya kepada Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu, betapapun sulit dan berbahayanya jalan yang akan dilalui. Semangat umat Allah dalam perjalanan ziarah yang dilakukannya mengajar dan mengingatkan kita pada kuasa Allah. Walaupun kita tidak bisa melihat bahaya maupun kesulitan yang dapat menghalangi perjalanan kehidupan kita, namun kuasa Allah akan bekerja menyelamatkan dan memberikan yang terbaik kepada setiap orang yang melangkahkan kehidupannya dengan iman teguh kepada Tuhan. Seperti perjalanan ziarah yang harus menghadapi tantangan bahaya sebelum tiba di kota Allah. Demikian halnya perjalanan kehidupan kita, bahwa hanya Tuhan satu-satunya penyelamat yang sejati yang menciptakan alam semesta. Walaupun ada banyak tawaran-tawaran keselamatan yang dicoba diberikan oleh manusia, namun itu bukanlah keselamatan yang sejati. Kuasa Allah yang sejati telah diperlihatkan pada kita di dalam Yesus Kristus, yang menjadi juruselamat kehidupan kita yang abadi. Hidup orang percaya kepada Kristus bukanlah hidup yang di lingkupi ketakutan dan kekawatiran, tetapi hidup orang percaya adalah hidup orang-orang yang bersukacita dan semangat mengandalkan kuasa Allah. Mudah sekali bagi setiap orang yang sedang mengalami kesulitan hidup, dalam keadaan terjepit apalagi dalam keadaan tidak berdaya mempertanyakan kasih Tuhan dan mempertanyakan perlindungan Tuhan. Dalam keadaan seperti itu memang tampaknya Tuhan jauh, tidak terlihat secara kasat mata, sehingga kita pikir bahwa Ia tidak hadir dan kita merasa berjalan sendiri. Kita meragukan janji penyertaan Tuhan. Namun ketika semua peristiwa sulit berlalu dan Tuhan menyingkapkan kehadiran-Nya barulah kita sadar bahwa sesungguhnya karena Tuhan jugalah kita sanggup melewati badai kehidupan kita. Mari kita berjalan dalam kepastian iman menghadapi Tahun yang Baru, dengan terus berharap dan bergantung pada pertolongan dan kasih Tuhan. “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” .Yesaya 464 A. HIDUP ADALAH SEBUAH PERJALANAN Setelah Musa meninggal, Tuhan memerintahkan Yosua memimpin umat Israel untuk memasuki dan merebut tanah Kanaan. Tentu saja bagi Yosua, menggantikan seorang yang pemimpin besar dan sangat berpengaruh menjadi sangat tidak mudah. Selain itu umat Israel juga bukanlah komunitas yang mudah untuk dipimpin. Musa sendiri tidak sanggup secara sepenuhnya memimpin dan mengarahkan perjalanan menuju Kanaan dengan lancar. Musa sendiri pada akhirnya tidak diijinkan Tuhan memasuki tanah Kanaan Ulangan 344 karena ketidak taaatan orang Israel kepada Allah. Padahal setiap hari dalam perjalanan menuju kanaan, di tengah gurun Tuhan selalu memberikan makanan dan minuman melalui keajaiban. Selain itu Tuhan juga memberikan tiang awan di siang hari untuk menuntun perjalanan mereka dan memberikan tiang api pada malam hari“TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam“Keluaran 1321. Dengan demikian perjalanan orang Israrel menuju tanah perjanjian sebetulnya tidak akan tersesat, walau pun akhirnya mereka dalam ketidak taatannya harus menempuh padang gurun selama 40 tahun,padahal mereka dapat menempuhnya dalam waktu yang jauh lebih singkat. Ketidaktaatan dapat berdampak pada penundaan atau bahkan pembatalan berkat yang sudah Tuhan sediakan. Jika hidup adalah sebuah perjalanan sangat memerlukan persiapan-persiapan, kalimat Tuhan kepada Yosua adalah “bersiaplah sekarang” berjalan ke negeri yang dijanjikan Tuhan. Ketahui terlebih dahulu kemana tujuannya? Brian Tracy menuliskan “Tidak penting Anda datang darimana, yang penting Anda mau pergi kemana?”Tujuan hidup kita secara umum adalah untuk memuliakan Allah melalui dan di dalam segala detail aspek hidup kita melalui perkataan, perbuatan, ide-ide dan buah pikiran kita. 1 kor 1031; Kol 323.Namun Tuhan sebetulnya menjanjikan Kanaan 2011 kepada setiap orang Kristen, tidak pernah Allah menjanjikan sesuatu yang buruk bagi siapa pun dan kapan pun. Bacaan Alkitab Yosua 11-9 B. JANJI PERLINDUNGAN TUHAN BERJALAN BERSAMA SIAPA? “Seorang pun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” Yosua 15 Kalimat dalam ayat di atas mirip dengan Ibrani 135 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Penekanan awal berbicara mengenai mencukupkan diri dalam hal uang, memberikan batasan yang jelas pada diri sendiri mengenai rasa cukup, tidak membiarkan hati menjelajah pada keinginan-keinginan yang berlebihan. 1 Timotius 69-10 memberi peringatan kepada semua orang Kristen “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” Bukan berarti orang Kristen tidak memerlukan uang yang banyak atau tidak boleh kaya, setiap orang harus berusaha semaksimal mungkin dalam dalam mengerjakan tugas dan tanggug jawabnya, dan setiap orang menerima setimpal dengan segala usahanya. Asal saja jangan sampai orang Kristen membuat uang menjadi segala-galanya sehingga menjadi berhala yang menjauhkan dirinya dari Tuhan. Janji Tuhan jelas, setiap langkah dan setiap tempat yang akan dijalani akan selalu dalam penyertaan Tuhan dan akan selalu member hasil yang terbaik. Dalam segala keadaan Allah berjanji melindungi dan memelihara hidup orang Kristen, karena Ia tidak akan pernah meninggalkan kita dan tidak akan pernah membiarkan kita. C. JANJI PENEGUHAN TUHAN “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu.” Kalimat ini diulang tiga kali secara progresif mulai dari ayat 6 kemudian pada ayat 7 “Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,” lalu padaayat 9 “Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu kuatkan dan teguhkanlah hatimu?.” Bagi Yosua memang sangat tidak mudah untuk memimpin umat Israel yang telah dikenalnya dengan baik selama ia menjadi asisten Musa, jadi dia tahu betul tantangan dan kesulitannya. Sehingga faktor keteguhan hati menjadi sangat penting dalam mengahadapi tantangan dan kesulitan yang besar itu. Tidak seorang pun akan berhasil mencapai tujuan hidupnya dengan berhasil jika dengan keragu-raguan. Allah sediri tidak senang terhadap orang yang ragu-ragu dan Allah menghendaki, bahkan Allah menegaskannya sebagai sebuah perintah agar kita meneguhkan hati menjalani hidup ini. Hati yan tidak teguh, hati yang tawar, hati yang kecut adalah tanda tidak beriman kepada Allah, tanda tidak percaya pada Allah. Menguatkan hati tidak didasari oleh sekedar penguatan pada pikiran dan perasaan kita semata, Allah juga menegaskan bahwa perjalanan hidup orang Kristen harus berdasarkan ketetapan-ketetapan Allah dalam Firman-Nya “Jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri supaya engkau beruntung kemana pun engkau pergi. Bekal Perjalanan Hidup adalah Firman Tuhan à makanan utama setiap hari sehingga jangan sampai lupa merenungkan Firman Tuhan setiap hari dan harus merenungkannya siang dan malam. Jadi jelas sekali janji keberhasilan hidup bagi semua orang Kristen adalah janji Allah sendiri dengan janji perlindungan dan janji peneguhan dari Allah. Illustrasi – Berjalan Bersama Tuhan Footprints Illustrasi – Berjalan Bersama Tuhan Footprints Semalam aku bermimpi sedang berjalan menyisir pantai bersama Tuhan, Di cakrawala terbentang adegan kehidupanku, Pada setiap adegan aku melihat dua pasang jejak kaki jejak kakiku dan yang sepasang lagi jejak kaki terakhir dari kehidupanku, terhampar di hadapankuAku menoleh kebelakang melihat jejak kaki memperhatikan bahwa berkali-kali sepanjang jalan hidupku ,Terutama pada saat saat paling gawat dan mencekam, hanya terdapat sepasang jejak kaki ini membuat aku benar benar sangat kecewa, maka aku bertanya kepada Tuhan, “Tuhan dimanakah Engkau ?Engkau mengatakan bila aku memutuskan untuk mengikuti Engkau,Engkau akan berjalan bersama aku sepanjang jalan aku memperhatikan bahwa pada saat saat paling gawat dan beban berat menimpa hidupku, hanya ada sepasang jejak kaki aku tidak mengerti mengapa pada waktu aku sangat membutuhkan Engkau, justru Engkau meninggalkan aku.”Tuhan menjawab, “Anak-Ku, engkau sangat berharga di mata-Ku, Aku sangat mengasihi engkau dan Aku tidak akan meninggalkan waktu engkau dalam bahaya, dan dalam penderitaan, engkau tentu hanya melihat sepasang jejak kaki. Karena pada saat itu Aku sedang menggendong engkau.”Margaret Fishback Powers Ilustrasi orang berdoa umat katolik. Foto ShutterstockMinggu 11/6/2023, umat Katolik di seluruh dunia serentak merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus. Peringatan hari spesial ini dikenal juga dengan sebutan Corpus Christi yang dirayakan untuk menghormati sakramen ekaristi atau perjamuan Raya Tubuh dan Darah Kristus memberikan kesempatan bagi umat Katolik untuk merenungkan dan menghargai kehadiran Yesus Kristus. Hari spesial ini diperingati setiap tahun pada hari Kamis setelah Hari Raya Tritunggal dari situs Catholic Culture, pada perayaan ini umat Katolik memuliakan ekaristi sebagai sakramen yang diberikan Yesus kepada murid-Nya di perjamuan terakhir. Ekaristi tersebut menjadi inti dari ibadah Misa, terdapat roti dan anggur yang dikonsekrasikan oleh imam menjadi tubuh dan darah Kristus. Agar bisa memaknai perayaannya, simak penjelasan lengkap tentang Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus berikut Hari Raya Tubuh dan Darah KristusIlustrasi anak berdaoa bersama alkitab katolik. Foto Shutter StockHari Raya Tubuh dan Darah Kristus merupakan momen yang tepat bagi umat Katolik untuk menghormati dan merayakan kehadiran Kristus. Umat Katolik percaya bahwa dalam sakramen ini, Yesus hadir secara nyata dalam bentuk yang ini seringkali diwarnai dengan prosesi Ekaristi, di mana komunitas berjalan bersama dengan hosti yang telah dikonsekrasikan. Kemudian, mereka mengiringinya dalam doa dan ini menggambarkan iman yang kuat akan kehadiran Kristus di dalam Ekaristi. Dalam prosesinya, umat Katolik memperlihatkan penghormatan dan kesetiaannya kepada Raya Tubuh dan Darah Kristus telah menjadi tradisi yang kaya dalam Gereja Katolik. Perayaan ini pertama kali diperkenalkan oleh Uskup Liege, Santo Yulius I pada tahun perayaan ini menyebar dengan sangat cepat ke Gereja Katolik seluruh dunia. Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus menjadi perayaan yang sangat dihormati oleh umat beragama Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini tidak terlepas dari kisah Yesus bersama para mengajak mereka yang baru kembali dari tugas perutusan ke tempat sunyi bernama hari mulai malam, para murid meminta Yesus menyuruh orang banyak agar pergi membeli makanan dan mencari penginapan ke desa-desa sekitar. Yesus menantang para murid menanggapi kebutuhan orang yang telah diutus harus terlibat lebih nyata dalam pelayanan Yesus. Para murid tidak tahu harus berbuat apa, sebab mereka hanya memiliki lima roti dan dua ekor ikan sebagai bekal katolik. Foto pixabayYesus mengambil roti dan ikan itu, menengadah ke langit, mengucap berkat, memecah-mecah dan membagikannya. Dia menyediakan makanan bagi orang banyak hanya dari lima roti dan dua semua makan sampai kenyang dan masih ada sisa 12 bakul, lambang kelimpahan berkat Allah. Ini adalah lambang ke-12 suku Israel yang akan dilayani oleh para ini dimaksudkan untuk mengajarkan sesuatu yang berkaitan erat dengan misi perutusan. Dijelaskan dalam Majalah Keuskupan Agung Medan Tahun ke-41, para murid diajarkan untuk berbagi dengan orang yang berkat Yesus, lima roti dan dua ikan cukup untuk bekal banyak orang. Jumlah yang sedikit tersebut bisa menjadi sebuah kelimpahan di tangan Tuhan karena dibagikan secara Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus diperingati?Apa makna perayaan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus?Apa nama lain Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus?

ilustrasi berjalan bersama tuhan