BahanMembuat Poster Manual Berikut ini bahan-bahan yang
Dalamgrafika, istilah relief berarti hasil cetakan dengan lapisan yang timbul yang kemudian diberi pewarna untuk membentuk gambar atau teks yang diinginkan. Teknik relief paling umum digunakan dalam pembuatan stempel untuk logo instansi, organisasi, kepanitiaan dan lain sebagainya. 3. Grafika stensil Gambar via gatra.com
Alatdan Bahan yang digunakan untuk pembuatan cetak tinggi ialah: 1) Wortel/Kentang, Pelepah pisang, batang daun papaya. 2) Kater/pisau. 3) Bantalan tinta/spons. 4) Tinta (pewarna makanan) 5) Kertas gambar. 2. Langkah-langkah pembuatan cetak tinggi ialah: 1) Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
JikaAnda membuat desain yang nantinya akan Anda cetak ke percetakan usahakan desain poster Anda dibuat menggunakan pewarnaan CMYk (Cyan, Magenta, Yellow, Black) bukan RGB (Red, Green, Blue).
pembelajarankali ini adalah teknik cetak tinggi secara sederhana. a. Teknik Cetak Tinggi ⢠Prosedur pembuatan pewarna alami, untuk warna merah : pinang, kapur dan sirih dicampur menjadi satu dan ditumbuk Gambar 19 : proses pembuatan karya cetak tinggi (sumber : dokumen guru) ©2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS
contoh soal cerita sistem persamaan linear tiga variabel dan jawabannya. - November 22, 2017 Updated Januari 29, 2021 Sanggar Model - Cetak tinggi atau cetak timbul merupakan proses mencetak dengan memanfaatkan bagian yang paling tinggi dari alat cetak. Jenis karya seni grafis yang menggunakan teknik cetak tinggi biasanya melalui tahapan pembuatan cetakan dari bahan yang dicukil, sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah relief. Pada bagian alat terdapat rol karet yang digunakan untuk mencetak pada lembaran kertas sehingga membentuk gambar sesuai dengan cetakannya. Teknik cetak tinggi menggunakan bahan hardboard, karet, kayu, aluminium atau kertas karton, cat minyak, dan tinta. Alat yang digunakan pada cetak tinggi adalah pisau pahat dan rol. Contoh cetak tinggi adalah cap atau stempel. Contoh sederhana karya dalam bentuk alat cetak tinggi yang bisa kita temui dalam kehiduoan sehari-hari adalah adalah stempel. Hasil cetakan stempel berasal dari tulisan atau gambar yang timbul dan terbalik pada stempel. 1 Alat dan bahan pembuatan cetak tinggi Alat dan bahan yang dipakai adalah sebagai berikut. Bahan alam seperti pelepah pisang, ketela, wortel untuk membuat alat cetakan; Tinta atau Cat air sebagai pewarna; Bantalan gabus untuk meletakkan pewarna; Kain untuk melapisi bantalan gabus serta membersihkan cipratan tinta; Pisau/cutter untuk memotong dan mendesain gambar atau tulisan; Buku gambar A4 sebagai media untuk melihat hasil cetakan. 2 Cara membuat cetak tinggi Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut Potong pelepah pisang atau bahan alam lain yang akan digunakan; Ukir bagian bahan alam cetakan pisang, wortel, ketela menjadi bentuk tulisan ataupun gambar yang diinginkan dengan format terbalik; Campur pewarna dengan air secukupnya sesuai dengan konsep warna yang diinginkan; Letakkan tuangkan pewarna pada bantalan; Beri warna salah satu sisi potongan pelepah pisang dengan menempelkannya pada bantalan; Cetak pada buku gambar sesuai pola yang diinginkan bisa dengan cara melingkar, persegi, segi tiga, dll.; Jadilah karya seni cetak tinggi yang diinginkan. Catatan Pada point 2 dilakukan jika hendak membuat cetakan seperti pada stempel; Sedang pada point 6, jika bentuk yang diinginkan adalah alamiah atau apa adanya sehingga pada saat dicetak perlu dibent dengan pola tertentu sehingga menghasilkan desain yang diinginkan.
Fungsi & Bahan bahan Printing Cetakan āLife is study, if you donāt study you look like not lifeā Fungsi & Bahan bahan Printing Cetakan akan dibahas dalam artikel ini. Mencetak atau Printing merupakan aplikasi pewarna yang digunakan sesuai rancangan pada kain. Printing bisa berbentuk apa saja, misalnya tulisan, gambar, atau sejenisnya. Untuk keperluan mencetak diperlukan bahan bahan untuk menghasilkan pasta cetak. Pasta cetak adalah pasta kental yang terbuat dari pigmen, pengental dan banyak bahan kimia. Pasta cetak yang baik adalah yang memiliki efek pencetakan yang baik. Jadi sangat penting untuk membuat sebuah pasta cetak. Ada berbagai jenis bahan yang digunakan untuk membuat pasta pencetakan. Berikut bahan bahan berikut yang biasa digunakan dalam pembuatan pasta cetak Zat warna atau pigmen. Bahan / perantara pembasahan. Pengental. Pelarut perantara pendispersi. Perantara penghilang busa. Oksidator dan reduktor. Katalis dan penghantar oksigen. Asam dan alkali. Karir dan agen pembengkakan. Agen lain-lain Baca juga Cara Memperkirakan dan Menghitung Biaya Embro Bordir dalam Garmen Adapun penjeleasan bahan bahan printing dan fungsinya antara lain Pewarna / Pigmen Fungsi Daya tarik zat warna ke serat karena adanya auksokrom. Untuk mencapai efek warna pada kain. Untuk menghasilkan komposisi yang dibutuhkan. Contoh Vat, Azoic, Reactive, Direct dye, dll. Agen Pembasahan Fungsi Untuk membasahi kain dan zat pewarna. Untuk mengurangi tegangan permukaan air dalam kandungan zat pewarna. Untuk memudahkan penetrasi ke serat. Untuk mendapatkan pasta halus. Untuk melarutkan zat warna dalam pasta. Contoh Minyak zaitun, minyak minyak Kastor, Lissapol N, minyak Hewan, Gliserin. Solvents / Dispersing agents / Solution acids Fungsi Untuk mendapatkan desain yang cerah, Untuk membantu penetrasi pewarna, Untuk menyebarkan molekul pewarna secara merata di pasta, Membantu fiksasi pewarna, Untuk mencegah agregasi molekul pewarna dalam sangat terkonsentrasi pada pewarna. Untuk mencegah pengendapan. Untuk meningkatkan kelarutan pewarna. Untuk membuat warna pencetakan yang tepat. Contoh Urea, Glycerine, Diinginkan, Alkohol, Aseton, Dietilena glikol, Thio diethylene glycol. Pengental Fungsi Untuk memberikan viskositas yang diperlukan ke pasta pencetakan Untuk mencegah reaksi dini antara bahan kimia yang terkandung dalam pasta cetak. Untuk memegang bahan pasta cetak pada kain. Contoh Na-alginat, Getah halus, getah Inggris, CMC. Agen penghilang busa Fungsinya untuk mencegah pembentukan busa saat mencetak. Contoh Silicone, Defoamers, Sulphated oil, Perminol KB, Minyak pinus yang diemulsikan. Oksidator Fungsi Untuk mengembangkan warna akhir selama mengukus atau setelah dicampur obat. Membantu mewarnai fiksasi. Contoh Natrium klorat, Potasium klorat, Natrium nitrat, Resist garam, Amonium klorit, Ludigol, Na atau K dikromat. Baca juga Reject Cacat Pencelupan Dyeing dan Cara Mengatasi Agen pereduksi Fungsi Digunakan untuk mengurangi pewarna yang berbeda. Digunakan dalam pencetakan debit. Menghancurkan warna dari dasar kain. Untuk membuat pewarna yang tidak larut. Contoh Natrium hidrosulfit, Stanus klorida dll. Rongolit-C. Katalis dan pembawa oksigen Fungsi Untuk mencegah kerusakan serat selama mengukus. Mempercepat pengembangan warna akhir dengan oksidasi. Kurangi risiko oksidasi. Contoh Copper sulphide, Ammonium vanadate, Potassium ferrocyanide. Asam / Alkali Fungsi Untuk menjaga pH. Untuk mengembangkan warna atau kain yang dicetak. Untuk memperbaiki pewarna pada kain secara permanen. Contoh Asam organik, Alkali KOH, NaOH, Na2CO3, Pottasium karbonat, Sodium bikarbonat, Sodium asetat. Pembengkakan agen Fungsi Untuk membuat lubang ukuran besar dari serat. Membantu membengkak struktur serat. Untuk mengurangi kristalinitas. Membantu penetrasi molekul pewarna dengan mudah di dalam polimer serat. Contoh Polyethylene glycol, Phenols, DEGDA Di-ethylene glycol diacetate Operator Fungsinya untuk digunakan untuk memperbaiki zat warna dispersi pada poliester atau wol poliester berpadu pada suhu di bawah 105oC. Contoh Diphenol, Ortho-phenol, Tri-chloro benzene Agen Miscellaneous Fungsi Membantu fiksasi pewarna. Serap kelembaban dari udara. Memfasilitasi pencucian berikutnya. Contoh Urea, Glycerine dll. Agen pengoksidasi ringan Selama mengukus warna yang lalu, warna parsial dapat dihancurkan oleh efek mengurangi. Untuk mengamankan kondisi ini, agen ringan adalah bekas. Contoh Ludigol, Tolak garam Demikianlah pembahasan Fungsi & Bahan bahan Printing Cetakan yang dapat dipaparkan dalam artikel kali ini, semoga penjabaran singkat di atas dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa tetap stay di blog ini untuk menantikan artikel selanjutnya. Terima Kasih ^^. Supported by Garment Merchandising
Memahami perbedaan RGB dan CMYK adalah komponen penting dalam dunia desain grafis. Kesalahan dalam hal pewarnaan tersebut membuat hasil cetak menjadi tidak maksimal. Permasalahan ini sering terjadi dalam dunia grafis saat desain yang telah dibuat menggunakan software desain akan dilanjutkan kepada proses produksi percetakan. Desain yang telah terlihat menarik pada layar menjadi percuma jika desainer grafis lemah dalam pengetahuan mengenai proses produksi sehingga hasil yang terlihat saat dicetak menjadi kurang menarik. Banyak faktor yang bisa menyebabkan kesalahan seperti itu, namun kasus yang paling sering terjadi adalah karena pewarnaan dalam desain. Pewarnaan dengan RGB dan CMYK memiliki persamaan dan perbedaan yang harus dipahami agar tidak terjadi kesalahan pada proses cetak. Warna yang terlihat pada layar monitor komputer berbeda dengan hasil cetak pada dunia percetakan dikarenakan menggunakan 2 model pewarnaan yang berbeda, layar dengan RGB dan percetakan dengan CMYK. Perbedaan ini yang menyebabkan orang bertanya-tanya mengapa hasil cetak berbeda dengan warna yang terdapat pada desain. Table Of ContentsPerbedaan RGB dan CMYKWarna CMYK Warna RGB Cara Mengkonversi RGB ke CMYKAdobe PhotoshopAdobe IllustratorCorelDRAWSebelum membuat desain, pahami perbedaan RGB dan CMYK berikut ini Warna CMYK CMYK adalah singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Gabungan dari 4 warna CMYK menghasilkan sebagian warna dari RGB. Penggabungan warna Cyan, Magenta, dan Yellow akan menghasilkan warna Black. Penggunaan warna CMYK warna subtractive untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih seperti pada bahan cetak kertas. Model warna CMYK lebih cocok disimpan menggunakan tipe file dengan format Jpeg. Model warna CMYk menjadi standar dalam proses percetakan digital, percetakan offset, rotogravure, litografi, letterpress sampai kepada teknik cetak konvensional seperti sablon. Oleh karena itu untuk mencetak dengan kualitas yang baik dibutuhan minim 4 jenis tinta dengan warna Cyan, Magenta Yellow dan juga Mengapa Mencetak Harus Menggunakan Warna CMYK?Warna RGB RGB adalah warna yang terdiri dari Red, Green, dan Blue. Hasil dari tiga warna ini akan menghasilkan tingkat kecerahan yang lebih tinggi dibandingkan warna CMYK. Warna RGB warna additive adalah warna yang bertujuan untuk mempresentasikan gambar secara visual pada peralatan elektronik seperti televisi, proyektor, dan monitor komputer. Layar pada monitor menggunakan model warna RGB karena tampilan monitor komputer berlatar belakang warna hitam. Jadi, warna Red, Green, dan Blue berfungsi untuk berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar gelap hitam .Warna RGB memiliki karakteristik warna yang terang dan jelas dan menghasilkan kapasitas file yang lebih kecil ketika disimpan. Warna RGB juga sangat sesuai dengan warna visual pada tampilan digital seperti yang terdapat pada website. Jadi tidak mengherankan jika para desainer grafis lebih sering menggunakan model warna RGB dalam hal mendesain menggunakan aplikasi desainnya. Desain yang telah selesai dibuat dalam model warna RGB harus dikonversikan ke dalam warna CMYK terlebih dahulu sebelum menjalani proses cetak. Hal ini disebabkan karena format warna yang terdapat pada mesin percetakan hanya menggunakan warna model CMYK pada kalibrasi mesin juga Jenis Mesin Percetakan Offset dan Percetakan DigitalRGB dan CMYKCara Mengkonversi RGB ke CMYKAkan tetapi sebuah desain dalam mode warna RGB yang harus dikonversikan menjadi CMYK saat akan menjalani proses cetak mengalami penurunan warna yang mengakibatkan warna menjadi redup dan tidak secerah sesuai dengan warna yang ditampilkan pada layar monitor warna RGB . Langkah yang harus dilakukan untuk menghindari hal seperti ini adalah desainer grafis perlu untuk memastikan terlebih dahulu desain yang dibuat tampil sesuai dengan warna yang diinginkan tetapi dalam format atau model warna CMYK, sesuai dengan format yang digunakan pada mesin atau software desain grafis menyediakan dua jenis pilihan model warna untuk merancang desain yang ingin dibuat yaitu antara CMYK atau RGB. Akan tetapi terdapat beberapa fungsi yang hanya bisa dijalankan pada model warna tertentu. Untuk memilih antara dua model warna RGB atau CMYK dapat dilakukan pada tampilan saat membuka dokumen baru. Namun apabila desain sudah terlanjur dibuat, mode warna masih dapat dikonversi langkah untuk mengkonversi warna model CMYK dan RGB pada aplikasi desain PhotoshopKonversi RGB ke CMYK di Adobe PhotoshopLangkah untuk konversi warna CMYK dan RGB pada adobe photoshop Image > Mode > CMYK / RGBAdobe IllustratorKonversi RGB ke CMYK di Adobe IllustratorLangkah untuk konversi warna CMYK dan RGB pada adobe Illustrator File > Document Color Mode > CMYK / RGB ColorCorelDRAWKonversi RGB ke CMYK di Corel DrawLangkah untuk konversi warna RGB ke CMYK pada CorelDRAW Pilih objek pada gambar yang ingin dikonversi warnanya. Kemudian pilih Fill Tool dan klik Fill Color Dialog. Pastikan format warna yang terpilih adalah warna CMYK. Untuk objek garis/outline, lakukan langkah yang sama dengan pilih Outline Tool kemudian klik Outline Color Dialog dan pastikan mode warna CMYK yang dipilih. Atau dapat mengikuti langkah yang terdapat dalam gambar jenis desain harus dibuat dengan hati-hati agar mendapatkan hasil yang maksimal, apalagi jika desain akan digunakan untuk mencetak dalam format ukuran besar seperti X Banner. Dimana kesalahan akan terlihat secara jelas yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap manfaat X Banner tersebut. Oleh karena itu penting untuk memahami perbedaan RGB dan CMYK agar tidak terjadi kesalahan atau hasil cetak yang tidak sesuai dan cara untuk mengkonversi mode warna RGB ke CMYK yang tepat agar sesuai dengan format mesin percetakan. Semoga artikel tentang informasi percetakan ini bisa menjadi informasi yang berguna untuk Anda semua. Salam Sukses !
pewarna untuk membuat gambar cetak adalah